Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menuai kecaman dari berbagai kalangan. Selain masyarakat beberapa partai politik yang menentang kebijakan tersebut. Setelah PKS dan PDIP, kini giliran partai anyar Nasional Demokrat (Nasdem)
"Kita harus menolak kenaikan harga BBM, karena kenaikan harga BBM 80 persen tidak tepat sasaran. Dan yang diberikan ke orang miskin cuma 20 persennya saja, sisanya ke mana?," kata Ketua DPP Partai Nasdem Jakarta Barat, Jupiter Huang, saat dihubungi wartawan, Jumat (14/6).
Jupiter mengatakan, kenaikan harga BBM dinilai hanya akan menambah beban rakyat miskin. Hal yang akan dirasakan rakyat secara langsung adalah melambungnya harga kebutuhan pokok. "Rakyat sekali lagi akan dirugikan. Sementara elite politik diuntungkan," terangnya.
Jupiter berpendapat, kenaikan harga BBM yang direncanakan mulai pekan depan ini hanya untuk kepentingan segelintir elit semata. Ia pun mempertanyakan apakah upaya menaikkan harga BBM ini diiringi upaya untuk mengerem kenaikan harga kebutuhan yang lain.
"Hal ini mudah ditebak karena kenaikan harga BBM terjadi setahun menjelang Pemilu 2014. Apakah pemerintah bisa menjamin mengenai harga bahan pokok tetap stabil?," terangnya.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan harga BBM jenis premium dan solar dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500. Inflasi diperkirakan akan mencapai 6 persen. Untuk meredam gejolak akibat inflasi, bantuan tunai rencananya akan digelontorkan bagi 15,5 juta rakyat miskin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar