Senin, 24 Juni 2013

Dampak Kenaikan BBM


Kenaikan BBM Miskinkan Rakyat Indonesia Secara Sistematis.

Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) menambah kemiskinan rakyat Indonesia secara sistematis. Dampak buruk kenaikan BBM tidak saja dirasakan masyarakat golongan miskin, namun masyarakat golongan menengah juga merasakannya. Ini artinya, menaikkan BBM itu merupakan menambah kemiskinan rakyat Indonesia secara sistematis.

Demikian dikatakan tokoh pemuda Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan A. Rahman melalui global sumut di tempat kediamannya di Lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan. Minggu (22/6/2013).

Kemiskinan rakyat Indonesia ini diperparah dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah pusat yang tidak kondusif. Melalui Kementerian Sosial, pemerintah berpedoman kepada pendataan BPS sebelumnya yang sesungguhnya menjadikan malapetaka di tengah masyarakat luas. Kata Rahman.

Bapak 3 orang putra ini minta Presiden SBY tambahkan kouta BLT pada rakyat pesisir pantai. "Presiden RI Bambang Yudhoyono harus peka terhadap nasib rakyat Indonesia yang tinggal di daerah pesisir pantai, yang mayoritasnya sebagai nelayan sekala kecil, buruh industri, dan petani. Ke 3 mayoritas itu tentunya sangat merasakan dampak buruk terhadap kenaikan BBM".

Masih dikatakannya, jika Presiden RI SBY peduli dengan nasib rakyatnya, maka lakukanlah pendataan tambahan dengan tidak berpedoman dengan fisik bangunan tempat tinggal yang statusnya berobah-obah, namun sangat efisien jika berdasarkan pekerjaan dan penghasilannya. Tegas Rahman.

Sosok yang dikenal di Medan Utara ini juga sesalkan sikap oknum DPRD Medan khususnya Dapem -V. “Kita sangat sesalkan sikap cuwek oknum-oknum DPRD Medan khususnya Dapil-V, mereka seakan tak mau tau dengan keluhan dan derita masyarakat Medan Utara terhadap kenaikan BBM ini. Padahal mereka sadar (Oknum-oknum DPRD Medan Dapil V-red) kalau Medan Utara ini mayoritas nelayan dan buruh. Kenaikan BBM jelas berdampak buruk terhadap masyarakat Medan Utara, namun sampai sekarang ini tak ada gebrakan yang dibuat untuk memperjuangkan penambahan BLT itu”. Kata Rahman dengan nada geram.    (GB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar