Senin, 24 Juni 2013

4 Cerita Ahok ingin ada Aladin di Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) ingin mengubah ibu kota menjadi lebih baik. Berbagai macam usaha dan ide dia keluarkan untuk membangun Jakarta.


Namun, pada kenyataannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam satu kasus, ada beberapa kendala yang harus dihadapi.

Maka Ahok selalu berandai-andai memiliki lampu Aladin. Lampu Aladin merupakan lampu ajaib di cerita dongeng yang di dalamnya terdapat jin dan mampu mengabulkan segala permintaan.

Berikut empat keinginan Ahok yang membutuhkan bantuan lampu Aladin.

1. Calon sekda

Tes calon Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta sudah digelar pada 13-14 Juni lalu dan ada 9 nama calon. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum dapat memutuskan siapa tiga nama yang akan diserahkan ke Mendagri

Tetapi, mantan Bupati Belitung Timur ini memiliki kriteria tertentu Sekda nanti. Kriteria tersebut harus dapat kerja cepat.

"Kan lagi diuji. Sudah test kok. Kita pengen yang cepat, diperintah satu kayak lampu Aladin. Begitu diperintah langsung jadi. Semuanya seperti itu," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (20/6).

2. Proyek layang non tol

Pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang terpaksa ditunda pembangunannya. Sebab, Pemerintah Provinsi tidak ingin timbul kerugian negara atas anggaran yang telah dikucurkan senilai Rp 101,5 miliar.

Ahok mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mau proyek tersebut bersentuhan dengan ranah hukum. Sebetulnya, Jokowi meminta semua proyek dapat dikerjakan secara cepat.

"Jadi kita tentu semua orang pengen kan, kalau pak gubernur kalau ditanya proyek kapan selesai maunya lampu Aladin yang bisa malam ini selesai. Kalau selesainya melanggar aturan tidak mau pak gubernur ada resiko," terangnya.

"Harus ada tender baru dong. Nggak bisa main nyambung aja. Tafsirannya gimana? Boleh langsung nyambung nggak? Pakai anggaran baru kalau dia putus. Karena sempat diputus, itu yang mau kita tanya," ujar Ahok.

3. Bedah kampung

Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan penataan kampung kumuh dengan bedah kampung dan kampung tematik. Namun, kedua rencana tersebut memiliki konsep yang berbeda.

Mengenai rencana pembedahan kampung, Ahok mengatakan Dinas Perumahan telah mengecek lokasi tanah di daerah Cempaka Putih, Jakarta Timur. Kemudian akan dibuatkan SK Gubernur untuk membeli tanah tersebut. Sementara tanah lainnya masih dalam proses negosiasi dengan warganya.

"Yang lainnya masih nego sama warganya. Nggak ada deadline, kita maunya secepat mungkin. Kalau kata pak gubernur prinsip lampu Aladin, bila perlu malam ini selesai. Kita kejar aja terus," paparnya.

4. Mengubah Jakarta tak mudah

Kebiasaan buruk masyarakat Jakarta akan terhapus jika pimpinan memberikan contoh yang baik. Pasalnya, warga Jakarta ingin Ibukota nyaman.

"Nanti lama-lama ikut kok, suasananya akan kebawa. Kalau kita beri habit yang baik, nanti yang bawah akan mengikuti. Orang Jakarta kan sebenarnya ingin Jakarta itu nyaman, tapi karena merasa orang pemerintahnya cuek, ya kita juga cuek, Kalau kita lakuin orang Jakarta akan ikut dengan baik, pasti,"jelasnya.

Menurutnya, jika pimpinan peduli dengan warga yang mengalami musibah, maka masyarakat akan senang. Pasalnya, setiap musibah seperti Banjir, warga sadar tidak akan mengubah dengan mudah.

"Kalau kita sudah mulai, masyarakatnya yang penting merasa pejabat itu dateng. Banjir kayak apa masyarakat juga sadar enggak bisa membalikkan tangan seperti lampu Aladin. Tiap kejadian penjabatnya care, mikirin," terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar