Senin, 24 Juni 2013

Pahlawan Baru Palestina Itu Seorang Penyanyi


Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat bersuka cita, turun ke jalan-jalan mengibarkan bendera dan menyalakan kembang api. Mereka merayakan kemenangan seorang pemuda Gaza dalam kontes musik Arab Idol.

Sejak pekan lalu, warga Palestina tepekur di depan televisi setiap kali Mohammed Assaf melantunkan lagu-lagunya pada kontes di Beirut, Lebanon, itu. Pemuda 22 tahun ini berhasil memenangkan kontes Arab Idol dengan delapan juta voting, hanya dari Gaza, belum lagi dari negara-negara Arab lainnya.

Kerap menyanyikan lagu-lagu patriotik dari Palestina, Assaf berhasil menjadi pahlawan baru bagi warga Gaza. "Saya ingin berterima kasih pada rakyat Palestina," kata Assaf dibalutkan bendera Palestina usai ditahbiskan sebagai pemenang Sabtu malam pekan lalu, diberitakan Reuters.

Kemenangan Assaf ditayangkan di layar besar di Gaza dan Tepi Barat. Puluhan ribu rakyat Palestina bersuka cita, berdansa dan membunyikan klakson di jalan-jalan. Ramainya perayaan kali ini bahkan mengalahkan perayaan naiknya status Palestina di PBB November tahun lalu.

"Acara ini menunjukkan bahwa warga Palestina tidak hanya berperang dan berjuang, kami juga bersenang-senang dan membuat seni yang bagus," kata Awad Najib, seorang pegawai pemerintah yang ikut nonton bareng kemenangan Assaf.

Assaf lahir di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza yang diliputi konflik dan kemiskinan akibat akibat blokade zionis Israel. Dalam kontes tersebut, dia menyuarakan penderitaan Palestina dan menyerukan pembebasan tahanan Gaza di penjara Israel.

Tembang terakhirnya Jumat malam lalu adalah "Angkat Pecimu", lagu perjuangan Paelstina. Warga Gaza dan Tepi Barat ikur bernyanyi dan mengangkat topi mereka tinggi-tinggi saat Assaf mendendangkannya.

"Revolusi tidak hanya melulu mengangkat senjata, tapi juga cat para seniman, pisau para ahli bedah, kapak para petani. Semua orang berjuang sesuai kemampuan. Hari ini saya mewakili Palestina dan berjuang melalui seni dan pesan yang saya sampaikan," kata Assaf dalam sebuah wawancara.

Pasca kemenangannya, PBB langsung mengangkat Assaf sebagai duta besar muda pertama untuk kamp pengungsi Palestina dan negara-negara tetangga. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pernyatannya mengatakan, "Kemenangan ini adalah kebanggaan dan kejayaan bagi rakyat kita dalam upaya mewujudkan mimpi Palestina merdeka."


Tidak semua orang memaknai kemenangan Assaf sebagai bagian perjuangan Palestina. Menurut beberapa warga, rakyat Palestina dihadirkan oleh bayangan semu bahwa seluruh penderitaan mereka akan berakhir dengan kemenangan tersebut.

"Orang-orang kami konyol. mereka melupakan masalah dan mengira kemenangan penyanyi ini adalah kemenangan kita. Tidak. Ini seperti pertandingan sepakbola, kesenangan ini hanya akan bertahan beberapa jam," kata Waleed Ghannam, 24, dokter di Gaza.

Hal yang sama disampaikan oleh para ulama Palestina dan aktivis politik yang mengatakan kemenangan Assaf tidak akan membantu apapun. Kendati demikian, rakyat Palestina kadung gembira dan menganggapnya sebagai oase di tengah padang pasir.

"Assaf menciptakan senyum di semua orang di sini. Saya tidak tahu kapan terakhir kali merasa sebahagia ini, mungkin bertahun-tahun lalu ketika masih kecil dan belum mengenal dunia," kata Firas Adasi, 22, dikutip dari Telegraph.

"Tidak peduli apakah anda Fatah, Hamas, atau apapun, Assaf menyatukan seluruh rakyat Palestina. Setelah bertahun-tahun perang, bom dan batu, Palestina menunggu harapan semacam ini," kata warga lainnya, Saman Musallam, 24, di Bir Zeit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar