Jumat, 14 Juni 2013

Ahok: Ibu Kota Lebih Kejam dari Ibu Tiri, Itu Salah


Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sebagai pemegang kekuasaan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berusaha untuk memberikan peluang kepada seluruh warga Jakarta yang ingin berusaha.

Menurut Ahok, Kamis 13 Juni 2013, lahan bisnis di Jakarta seharusnya tidak hanya dikuasai oleh para pengusaha besar, seperti yang dilakukan oleh PT JIExpo sebagai pengelola Pekan Raya Jakarta.

"Jadi, Jakarta itu harus kita ubah. Prinsipnya itu jangan mengatakan ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri. Itu kalimat yang salah," kata Ahok di Balai Kota Jakarta.

"Kalimat yang benar itu, ibu kota itu lebih baik daripada ibu kandung yang miskin. Artinya, ibu kota harus jadi tempat orang berpeluang jadi kaya dan berhasil," dia menambahkan.

Ahok menyatakan, memang sudah seharusnya pemerintah memberikan peluang kepada pengusaha kecil untuk maju. Daripada, menurut dia, hanya memberikan keuntungan terus-menerus kepada pengusaha besar, tetapi tidak ada timbal baliknya untuk Pemprov DKI.

"Kalau orang punya peluang usaha bagus, Anda tidak punya tempat untuk memamerkan produk. Pak Gubernur ingin ada tempat. Kami siapkan pasar, kami modalin. Jadi, Anda yang dari pegawai biasa, berpengalaman, terus bisa jadi pengusaha yang berhasil," tuturnya.

Menurut Ahok, kalau hanya pergelaran produk yang hanya memamerkan mobil dan sepeda motor, pengusaha kecil tidak akan mendapatkan kesempatan.

"Nah, coba kalau misalnya JIExpo. Kamu punya produk kerak telor saja, kalau tidak menyetor Rp15-20 juta, mungkin tidak dapat tempat dagang di sana. Artinya kan jadi masalah," tuturnya.

Bahkan, keluhan mahalnya biaya stand di PRJ juga dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemilik acara PRJ, menurut Jokowi, bahkan tidak diberi kesempatan untuk "mencicipi" keuntungan dividen dari acara itu.

"Bahkan, stand untuk UKM dan usaha rumah tangga milik Pemprov DKI dipatok hingga miliaran rupiah oleh PT JIExpo. Masa pemilik acara disuruh bayar stand, apalagi soal dividen. Logikanya apa?" ujar Jokowi dengan nada keras di Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu kemarin.

Jokowi menegaskan, tahun depan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengambil alih penyelenggaraan PRJ. Akan tetapi, tempat penyelenggaraannya belum bisa ditentukan.

Menurut dia, ada beberapa tempat yang dijadikan alternatif, di antaranya Monas dan Ancol. "Kalau lokasi belum pasti, entah di Monas, entah di Ancol atau di tempat yang lain. Tapi, konsepnya pesta rakyat Jakarta," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar