Minggu, 09 Juni 2013

SATU SANDRA PEREMPUAN DIBARTER DENGAN HELIKOPTER

MEDAN | MJP
Hari kedua penyandraan oleh jaringan Abdul Kemprut di Medan belum ada tanda-tanda penyelesiannya, bahkan semakin tegang, setelah Teroris meminta dikirim makanan, dan disiapkan satu wartawan Internasional untuk meliput, maka ketegangan meredah, setelah permintaanya di penuhi, namun dua jam kemudian tepatnya jam 10 30 Wib, teroris kembali menelopon lagi negosiator untuk disiapkan puluhan ton solar untuk kapal yang dibajak yang berada di Belawan Medan dan minta disiapkan Helikopter di Hotel Arya Duta medan, Teroris berjanji apa bila permintaan tersebut dipenuhi satu sandra perempuan akan di bebaskan, setelah dipenuhi permintaan teroris maka satu jam kemudian satu sandra perempuan warga Negara Malaysia di bebaskan dalam keadaan sehat, inilah sekenario lanjutan dalam  rangka Latgabma Malindo Darsasa-8AB/2013 yang dibuka oleh Panglima TNI Laksaman Agus Suhartono SE Jumat 7 Juni 2013 di Lapangan Apel Lanud Soewondo Medan dan ditutup Rabu tanggal 12 Juni 2013 mendatang.
Sementara negosiator berjalan terus dengan seiring waktu berjalan, namun belum ada teroris untuk menyerah atau membebaskan para sandra, CJTF-CT(Combine Joint Task Force Counter Terrorism) sudah terbentuk guna mepersiapkan diri apa bila menghadapi hal yang terburuk, sesuai petujuk Panglima TNI hanya diberikan batas waktu 7 hari kepada Komandan CJTF-CT (Combine Joint Task Force Counter Terrorism) para sandra dibebaskan dan teroris dapat dibekuk guna ditindak dengan tegas sesuai hukum yang berlaku di Indonesia, karena pemerintah mengedepankan diplomasi dan dialog agar para sandra yang tidak berdosa bisa diselamatkan dalam keadaan sehat tegas Panglima TNI kepada komandan CJTF-CT (Combine Joint Task Force Counter Terrorism).
Kemungkinan yang terburuk Komandan CJTF-CT (Combine Joint Task Force Counter Terrorism) Sudah menyiapkan pasukan untuk melakukan peyergapan teroris yang membajak pesawat Malaysia Airliner yang parkir di Bandara Polinia Medan akan ditangani tim Bravo Paskhas milik TNI AU dan Tentra Udara Diraja Malaysia, persiapan berikutnya Komandan CJTF-CT (Combine Joint Task Force Counter Terrorism) Menyiapkan pasukan elit TNI AD Kopassus dan dari ATM (Angkatan Tentera Malaysia GGK (Ghrup Gerak Khas) dan berikutnya  juga menyiapkan pasukan untuk pembebasan sandra yang berada di Kapal Niaga yang berbendera Malaysia di Pelabuhan Lanal Medan oleh Denjaka Marinir TNI –AL dan ATM Tentera Laut Malaysia.
Ditegaskan oleh  Komandan CJTF-CT (Combine Joint Task Force Counter Terrorism) penyergapan teroris di tiga titik akan bersamaan waktunya, sehinga menurut Komanda CJTF-CT teroris bisa terdadak dan tidak ada perlawanan, untuk menghindari korban baik dari sandra maupun dari pihak lainya tegas Komandan CJTF-CT.
Dari hasil informasi inteljen dan sandra yang dibebaskan diketahui bahwa keluarga Dubes ada tiga orang dan 27 orang lagi penghuni Hotel Arya Duta jadi total sandra yang berada di Hotel Arya Duta berjumlah 30 orang disekap diruangan kamar Hotel, sedangkan nama pimpinan teroris yang di Hotel Arya Duta atas nama Patur Gondes  dan bersenjatakan 2 dua pucuk pistol kaliber 22 mm, senjata UZI 2 pucuk kaliber 9 mm, AK 47 4 pucuk, PM 4 pucuk dan satu Bom paket yang siap ledak satu buah.
Teroris yang berada di Kapal belum diketahui namun mereka menyandra 28 orang termasuk ABK, dan bersenjatakan AK 84 5 buah pucuk, UZI 4 buah pucuk dan HK 53  buah pucuk. Sementara teroris yang berada di Pesawat dipimpin oleh Desmon Gondes dengan 3 orang teroris jadi jumlah teroris yang berada di pesawat berjumlah 4 orang dengan menyandra 25 orang diantaranya 12 orang laki-laki dewasa, 9 wanita dewasa dan 4 anak-anak dengan membawa senjata pistol 1 pucuk, UZI 2 pucuk, AK 47 2 pucuk FM 4 pucuk MPS 7 pucuk.
Tim dari negosiator atas nama Nikolas setaf Kementrian Luar Negeri mengatakan, bahwa teroris sudah memperlakukan kasar terhadap sandra-sandranya,terutama sandra laki-laki dewasa sebagian mukanya lebam dan berdarah-darah akibat perlakukan kasar teroris sehingga stres, terutama sandra perempuan dan anak-anak, kemudian teroris mengajukan permintaan uang tunai sebesar lima ratus miliar rupiah kepada pemerintah Indonesia.
Selanjutnya Nikolas mengatakan bahwa, situasi saat ini para teroris tidak ada untuk menyerah atau membebaskan para sandra, kemungkinan sandra akan diperlakukan kasar dan bahkan akan dibunuh, situasi demikian sudah dilaporkan kepihak  TNI dan ATM, namun rencana TNI dan ATM kami tidak mengetahui tegas Nikolas. (Budi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar