Situs media sosial Facebook akan mengabulkan permintaan intelijen Amerika Serikat untuk memberikan data pribadi para penggunanya.
Dalam situs blogspot Facebook mengatakan ada sembilan ribu hingga sepuluh ribu permintaan data pada paruh kedua tahun lalu, seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Sabtu (15/6).
Facebook mengaku mencapai kesepakatan itu dengan pihak dari Badan Keamanan Nasional (NSA).
"Permintaan ini seperti seorang polisi mencari anak hilang. Pihak berwenang ingin menyelidiki ancaman teroris bagi keamanan nasional," kata pernyataan Facebook di situs blogspot kemarin.
Perusahaan Microsoft Corp juga kemarin mengungkapkan dalam enam bulan terakhir tahun lalu mereka menerima sekitar enam ribu hingga tujuh ribu surat perintah untuk melacak kasus kriminal terhadap 31 ribu hingga 32 ribu akun pengguna dari wilayah lokal dan negara bagian.
Facebook menyatakan permintaan data pengguna itu hanya secuil dari satu persen total 1,1 miliar pengguna media sosial itu.
"Kami tetap berupaya melindungi data pribadi pengguna dari permintaan pemerintah. Kami juga terus mendesak pemerintah untuk transparan dalam menggunakan data itu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar