Kamis, 13 Juni 2013

8 Bulan tak berhenti ereksi, sopir truk ini tuntut dokter

Bermaksud ingin mengembalikan kejantanannya, seorang sopir truk berusia 44 tahun asal Newark, Delaware, Amerika Serikat mengunjungi seorang dokter. Sukses menjalani implan penis, namun akibatnya fatal. Korban tak berhenti ereksi selama 8 bulan.


Peristiwa ini dialami oleh Daniel Metzgar seperti dilansir delawareonline, Rabu (12/6). Dia mengadukan seorang dokter urolog yang bernama Dr Thomas J Desperito dari sebuah klinik di kota itu.

Peristiwa itu dialami Daniel usai operasi pemasangan implan sebanyak 3 buah di penisnya pada 2009 silam. Implan itu itu diisi cairan yang dipompakan melalui scrotum. Daniel memasang implan itu karena kesulitan ereksi akibat penyakit diabetes yang sudah lama dideritanya.

Dalam kesaksiannya di New Castle County Superior Court, Daniel mengaku sudah diberitahu sang dokter bahwa dia akan mengalami pembengkakan usai operasi itu.

Daniel pun tak ambil pusing saat buah zakarnya membengkak sebesar bola voli dan menganggap itu wajar. Sampai akhirnya ketika scrotumnya mengempis, penisnya tak berhenti ereksi, dan itu berlangsung selama 8 bulan.

"Membaca koran di pagi hari menjadi sebuah masalah besar. Apalagi mengendarai sepeda motor. Demikian juga menghadiri acara-acara keluarga. Sangat tidak nyaman dengan kondisi itu," kata Michael C. Heyden, pengacara Daniel saat menyampaikan gugatan di pengadilan dalam persidangan awal yang digelar awal pekan ini.

Daniel yang juga memberikan kesaksian mengatakan, "Sangat sulit bagi saya untuk berdansa dengan kondisi ereksi terus menerus. Partner dansa saya akan terusik. Kondisi ini bukan sesuatu yang ingin Anda bawa dalam sebuah pesta dan menunjukkannya kepada teman-teman Anda," keluh dia.

Menanggapi tuntutan itu, Dr Thomas J Desperito, yang diwakili pengacaranya menolak klaim ganti rugi yang diajukan Daniel. Seharusnya, korban merasa ada yang tidak beres ketika buah zakarnya membengkak seperti bola voli. Tidak ada laporan pengaduan yang diterima Desperito setelah operasi itu.

"Empat bulan pasca operasi, klien kami telah menganjurkan agar implan itu dicabut ketika Daniel mengeluhkan adanya infeksi dan ereksi yang tak berkesudahan," kata pengacara Desperito, Colleen D. Shields dalam persidangan yang sama. Namun, Daniel, lanjut dia tidak melakukan anjuran itu.

Pernyataan itu ditolak oleh Daniel yang menyatakan dirinya dimintai uang sebesar USD 10.000 atau sekitar Rp 99 juta untuk mengeluarkan implan tersebut.

Persidangan masih akan berlanjut. Daniel dan istrinya Donna, menuntut ganti rugi atas 'kerugian yang tak bisa dijelaskan' kepada dokter Desperito.

Sementara terkait ereksi tak berkesudahannya, Daniel telah melakukan operasi pengangkatan implan di dokter yang berbeda pada tahun 2010. Hasilnya, dia merasakan "50 persen lebih kecil dengan level sensasi yang berkurang."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar