Benar kata orang, penampilan memang bisa menipu. Tak semua hal yang kita lihat dari tampilan luar adalah yang sebenarnya. Contoh sederhana yang paling sering kita lihat di jalanan dalam kehidupan sehari-hari misalnya para pengamen dan pengemis. Sering kali pengamen juga sebetulnya adalah pengemis terselubung atau hanya berkedok sebagai pengamen.
Sesuai sebutannya, orang-orang yang kita sebut pengemis tentu tak punya banyak uang alias miskin. Dari pakaian dan penampilan mereka yang serba lusuh, kumal, kotor, bau, compang-camping, kita bisa menilai orang itu sebagai pengemis. Mereka biasa meminta-minta uang kepada orang yang mereka temui sehari-hari di jalanan. Cara kerja mereka biasanya mangkal di emper-emper toko sambil menengadahkan tangan atau menghampiri mobil dan motor di lampu merah.
Namun seiring kemajuan zaman, rupanya yang namanya pengemis tidak selamanya miskin alias kere. Jangankan di dalam negeri, ternyata di luar negeri juga banyak pengemis yang bisa mendapat penghasilan cukup bahkan berlebih hingga mereka layak disebut orang kaya. Bahkan dalam sehari seorang pengemis di Thailand bisa mendapat Rp 1 hingga Rp 1,3 juta.
Siapa saja dan di mana saja para pengemis tajir itu berada? Berikut hasil rangkuman merdeka.com yang berhasil dihimpun dari sejumlah media.
1. Pengemis di China berpenghasilan setara presiden
Para pengemis di Kota Nanking, China, bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 8 hingga Rp 15,8 juta dalam sebulan. Angka itu kira-kira setara dengan gaji Presiden Xi Jinping yang dibayar Rp 15,9 juta sebulan.
Mereka mengemis selama delapan jam sehari dan biasa terlihat di stasiun kereta, seperti dilansir situs asiaone.com, Kamis (6/6).
Surat kabar Sin Chew mengabarkan mereka biasa membayar Rp 3.000 hingga Rp 6.000 untuk ongkos tiket kereta saban hari.
Petugas kepolisian menemukan fakta ternyata sekitar 80 persen dari pengemis itu sebetulnya tidak miskin. Seorang pengemis muda bahkan mengaku punya dua rumah.
2. Pengemis di Malaysia punya tiga rekening bank dan saham
Terkadang pengemis di sejumlah kota besar sesungguhnya memang bukan orang miskin. Seperti yang terjadi di Kota Johor Baru, Malaysia, dua pekan lalu.
Polisi menemukan seorang pengemis perempuan berusia 73 tahun ternyata memiliki tiga rekening bank berisi ribuan ringgit, seperti dilansir situs asiaone.com bulan lalu.
Pengemis itu juga diketahui mempunyai sertifikat saham senilai Rp 16,1 juta di Amanah Saham Bumiputra dan nilai tabungannya terus bertambah tiap pekan.
3. Pengemis di Inggris punya apartemen senilai Rp 4,5 miliar
Seorang pengemis di Ibu Kota London, Inggris, bernama Simon Wright memiliki tempat tinggal senilai Rp 4,5 miliar di sebelah barat London.
Situs asiaone.com melaporkan, Ahad (9/6), orang-orang yang memberinya uang tidak menyadari bahwa Simon bisa meraup uang sekitar Rp 762 juta saban tahunnya dari mengemis.
Simon kerap terlihat secara teratur mendatangi tempat perjudian dan hiburan untuk menukarkan uang koin yang dia dapat. Terkadang, di banyak kesempatan, tempat-tempat ini menambahkan uang hingga Rp 3,1 juta sampai Rp 4,5 juta kepada Simon.
Namun, aksi Simon akhirnya ketahuan. Dia mendapat dua tahun tuntutan sipil, yang melarang dirinya mengemis di seantero London.
Oliver Strebel, polisi yang membawa kasus ini ke pengadilan, mengatakan bahwa Simon memiliki sebuah cara untuk mendapatkan banyak uang saat mengemis.
"Dia menggunakan sebuah tanda yang mengatakan dirinya seorang tunawisma dan orang-orang kemudian memberikan uang mereka atas dasar itu, dan ini jelas-jelas sebuah penipuan," kata Strebel.
Dia menjelaskan Simon biasanya akan duduk dengan pakaian compang-camping di luar Bank National Westminster di Jalan Putney High Street bersama anjingnya. Dia akan meminta kepada orang-orang di sana agar membuat penarikan tunai supaya bisa memberikannya uang.
"Dia beroperasi hampir setiap hari dan sudah melakukan hal ini sekitar tiga tahun. Dia bisa mengemis selama berjam-jam," ujar Strebel.
Setelah seharian mengemis, Simon biasanya langsung membereskan kantong tidurnya dan kembali ke apartemen kelas atas milik dia di Wilayah Fulham, London.
4. Pengemis Thailand menyumbang Rp 333 juta ke sebuah kuil
Apa yang dilakukan seorang pengemis asal Thailand bernama Aiam Cambhiranon ini mungkin akan membuat banyak orang tidak percaya. Ini lantaran dia dikabarkan telah menyumbang Rp 333 juta ke sebuah kuil di dekat Ibu Kota Bangkok.
Situs asiaone.com melaporkan, Senin (8/4), menurut surat kabar Nanyang Siang Pau, Aiam yang sudah mengemis di Kuil Rai King selama 34 tahun belakangan ini, mendonasikan uangnya itu pada April lalu.
Namun, tindakan mulia lelaki 63 tahun ini ternyata sudah yang ketiga kalinya. Aiam pertama kali mendonasikan sekitar Rp 133 juta ke Kuil Rai King pada April 2011.
Pada tahun lalu, lelaki asal Kota Saraburi ini kembali mendonasikan uangnya sekitar Rp 300 juta. Alhasil, apa yang dia lakukan itu menjadi berita utama di beberapa surat kabar di seantero Thailand.
Aiam mengatakan saat hari kerja dia bisa mendapat uang antara Rp 1 juta sampai Rp 1,3 juta dari hasil mengemis. Sedangkan pada akhir pekan, dia bisa mendapat Rp 6,6 juta sampai Rp 13 juta.
Aiam saat ini hidup tanpa sanak saudara. Dia juga menderita penyakit polio serta gangguan bicara.
5. Pengemis di India punya properti senilai Rp 500 juta
Para pengemis di Kota Mumbai, India, dikenal cukup punya banyak uang. Seorang lelaki bernama Massu atau Malana, 60, bisa mendapat penghasilan Rp 400 ribu dalam sehari dari hasil mengemis, seperti dilansir boldsky.com.
Dia dilaporkan sering mengemis di luar restoran mewah yang sering dikunjungi bintang film atau bintang televisi di Lokhandwala. Dia mengemis saban hari dari jam 08.00 hingga pukul 15.00.
Malana tinggal di apartemen bersama istri, kedua putranya, dan seorang menantu perempuan di sebelah barat Mumbai. Dia bahkan punya investasi berupa bangunan properti senilai Rp 500 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar