Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) tentunya berdampak bagi sektor industri di mana pun. Namun, nyatanya tidak semua industri mengalami kerugian pasca kenaikan BBM.
Perusahaan transportasi PT Eka Sari Lorena Transport Tbk menilai kenaikan BBM ini malah memberikan dampak positif bagi perusahaan. Pasalnya, pasca kenaikan harga BBM, masyarakat diprediksi akan beralih ke angkutan umum.
"Ini bagi kami tidak berat karena solar kan naiknya hanya naik Rp 1.000," ujar Senior Advisor, Dwi Rianta Soebakti saat konferensi pers Lorena di UOB Plaza Thamrin, Jakarta, Selasa (18/6).
Sejalan dengan kenaikan BBM ini tentunya perseroan mulai akan menaikkan harga tarif angkutan darat ini. Namun, Dwi meyakinkan walaupun ada kenaikan tidak terlalu signifikan dan tidak memberatkan bagi masyarakat karena bertahap.
"Nanti Juli akan kami lakukan kenaikan tarif tapi ini masih tergantung efek yang diberikan pasca kenaikan BBM ini," ucapnya.
Perseroan juga mengeluhkan kondisi infrastruktur yang ada di Indonesia yang tak kunjung membaik. "Kami sebagai pengguna angkutan darat, kendalanya terdapat di infrastruktur di daerah," papar dia.
Calon emiten transportasi ini juga pada hari ini menunda untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) yang dijadwalkan akan mengumumkan harga penawaran saham perdananya.
"Penundaan ini lantaran belum mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," tambah Direktur Utama Valbury Asia Securities Johanes Soetikno.
Menurutnya, secara keseluruhan perseroan sudah siap namun perseroan tetap mengikuti aturan yang berlaku. Diharapkan perseroan dapat melakukan IPO esok hari.
"Apabila hal-hal yang harus dijelaskan kepada OJK sangat memungkinkan. Telat 1-2 hari tidak ada masalah. Belum lagi antrian listing banyak sekali dan dua minggu terakhir ramai sekali OJK, para underwrite juga mengantri," jelas dia.
Dengan begitu, secara tidak langsung masa penawaran perseroan juga akan diperpendek satu hari.
Seperti diketahui, PT Eka Sari Lorena Transport merencanakan menggelar penawaran umum saham perdana alias IPO pada semester I 2013. Rencananya, nilai penawaran perdana saham yang ditargetkan sekitar Rp 300-500 miliar.
Rencananya perusahaan tersebut akan melepas sedikitnya 42,8 persen saham yang dimiliki ke publik. Dan nantinya setelah IPO dananya akan dilakukan 100 persen untuk peremajaan dengan pembelian armada-armada baru dan juga menghadirkan trayek baru.
Adapun perseroan telah menunjuk Valbury Asia bertindak sebagai penjamin emisi dalam aksi korporasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar