Evakuasi korban badai tornado di Kota Moore, Oklahoma, Amerika Serikat memasuki tahap akhir. Tim penyelamat yakin, 98 persen korban badai itu sudah ditemukan dalam pencarian 24 jam terakhir.
Dalam jumpa wartawan, seperti dikutip dari Telegraph edisi Rabu 22 Mei 2013, Kepala Pemadam Kebakaran kota Moore, Gary Bird meralat jumlah korban tewas dalam bencana tersebut yang semula diumumkan 51 orang. Yang benar, kata dia, adalah 24 korban tewas. Bird beralasan, kekeliruan itu dapat terjadi karena petugas bisa saja bingung sehingga menghitung korban yang sama, dua kali. Sementara itu, 200 lebih korban luka masih dirawat di RS.
Bird menjelaskan pada Selasa siang, tim SAR sudah menyisir ke semua lokasi rumah yang ditemukan dalam keadaan hancur. Paling tidak, petugas SAR mencari ke lokasi tersebut sekali. Namun, Bird menentukan target. Apabila petugas tidak yakin, mereka bisa kembali menyisir satu lokasi bangunan hingga tiga kali. Hal ini untuk memastikan tidak ada lagi jasad manusia atau korban selamat yang masih tertimpa reruntuhan bangunan.
Petugas SAR juga menyisir lokasi reruntuhan bangunan sekolah yang ikut digempur badai. Namun Bird memastikan, tidak ada lagi penemuan korban sejak Senin malam.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Oklahoma Mary Fallin menyampaikan penyesalannya karena banyak warga kota itu yang menjadi korban jiwa. Mary makin sedih saat tahu ada sembilan anak-anak yang tewas.
Meski begitu, dia mengapresiasi warga kota Moore karena bertahan dalam menghadapi bencana alam tersebut. "Kita akan membangun kota ini kembali dan kita akan meraih kekuatan kembali," kata Fallin dalam jumpa wartawan.
Fasilitas publik tersapu tornado Dari pantauan udara, terlihat kerusakan yang amat parah membentang di kota Moore. Beberapa rumah terlihat hancur, sedangkan sebuah kolam dipenuhi tumpukan kayu.
Petugas belum dapat memastikan berapa jumlah rumah dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat disapu badai tornado. Menurut Bird, petugas SAR masih fokus mencari korban.
Kesulitan juga dialami oleh petugas medis darurat ketika ingin menolong korban. Mereka sulit menemukan lokasi karena marka atau petunjuk jalan ikut disapu badai. Alhasil, beberapa di antara mereka menggunakan ponsel pintar atau GPS sebagai pemandu arah.
Sementara hasil analisa para ilmuwan menyimpulkan, badai tornado yang terjadi pada Senin siang 20 Mei 2013, memiliki kategori EF5. Artinya, badai itu berkecepatan 200 meter per jam. Topan ini dinilai sebagai salah satu badai terkuat dan jarang menimpa Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar