Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto kemungkinan besar akan mencalonkan diri menjadi presiden 2014. Dengan latar belakang petinggi militer pada zaman Orde Baru, Prabowo mengingatkan publik kepada sosok almarhum mantan Presiden Soeharto.
Pengamat politik Sinergi Masyarakat (Sigma) Said Salahudin mengatakan, meskipun Prabowo dan Soeharto merupakan orang militer, gaya kepemimpinan mereka berbeda. Zaman Orde Baru yang dipimpin Soeharto dulu jelas tidak akan bisa diterima di Indonesia saat ini.
"Gaya kepemimpinan mereka akan beda jika Prabowo menjadi presiden karena gaya kepemimpinan Soeharto yang main gebuk sana-sini sudah tidak bisa lagi diterima di Indonesia,' kata Said kepada merdeka.com, Kamis (30/5).
Semua tahu titik balik hancurnya kepemimpinan Soeharto adalah ketika era reformasi 1998. Jika kepemimpinan otoriter seperti era Orde Baru ditetapkan kembali maka itu akan menimbulkan perlawanan dari rakyat.
"Rakyat Indonesia yang semakin pintar dan kritis membuat para calon pemimpin merubah gaya kepemimpinan," ujarnya.
Selain perbedaan itu, lanjutnya, ada juga kemiripan antara Prabowo dan Soeharto, yakni pendekatan kepada rakyat.
"Dulu Soeharto rajin mendatangi petani bahkan harga cabe pun diumumkan di radio atau TV. Prabowo sekarang juga seperti itu mendekatkan diri dari pedagang kecil ke pedagang yang lain," imbuhnya.
Anggota Komisi III Fraksi Gerindra Martin Hutabarat menegaskan gaya Prabowo memimpin tidak akan seperti Soeharto yang otoriter dan tidak mencerminkan demokrasi. Sebab, di era yang penuh demokrasi ini diperlukan pemimpin menjunjung tinggi kebebasan.
"Kemajuan Indonesia akan mempengaruhi gaya kepemimpinan seseorang. Apalagi di zaman reformasi seperti sekarang ini," tutupnya.
Sumber : Merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar