SUMSEL- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengatakan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerintah ke depan harus melakukan reformasi agraria. "Kita harus menjadikan pemimpin yang baru mengembalikan reformasi agraria dan harus bisa mengembalikan kepemilikan tanah rakyatnya. Haknya rakyat harus dikembalikan, jangan menjadi kuli di kebun sendiri. Perusahaan besar memang harus ada, tapi jangan merugikan rakyat, jangan sampai mengorbankan rakyat," kata Hatta dalam kampanye akbar pasangan Cagub-Cawagub Sumsel, Iskandar Hasan-Hafisz Tohir di Tanjung Raja, Minggu (26/5/2013).
Hatta menyampaikan pemimpin ke depan harus memberikan keadilan dan kesejahteraan kepada rakyat. Masyarakat tidak boleh termarginalkan atau hidup di bawah kemiskinan di tengah kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah di Sumsel.
"Pemilukada tanggal 6 Juni 2013 menentukan titik perubahan, jika salah memilih, maka 5 tahun kita akan susah. Kita harus mensyukuri kebebasan memilih dengan menentukan pilihan pada nomor 2," ungkap Hata. Kepada ribuan massa, Hatta menanyakan, kenapa memilih nomor 2, karena pemimpin jujur dan amanah. “Pemimpin harus cerdas agar mampu dan tahu apa yang dimau rakyat.
Pemimpin harus dekat dengan rakyat dan cinta dengan rakyat dan harus bertawakal kepada Allah SWT. Pemimpin yang berpihak kepada rakyat, Insya Allah diberkati Allah," pungkas Hatta.
Sementara Cagub Sumsel Iskandar Hasan, dalam orasinya menawarkan pemimpin baru, yang tidak korupsi. Dalam kesempatan itu, cawagub Haifsz Tohir melantunkan pantun "buah kedondong biji selasih, orang bohong jangan dipilih". Pantun Haifsz tersebut langsung disambut tepukan meriah ribuan massa.
Dalam orasinya, Hafisz juga menyoroti harga gas elpiji yang terus naik, sekolah gratis dan kesehatan gratis yang belum optimal. "Sumsel baru terpilih, istana gubernur adalah istana rakyat, terbuka untuk rakyat menyampaikan aspirasinya, sehingga ke depan dapat membangun Sumsel bersama rakyat," ujarnya. (FA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar