BELAWAN - Hampir setiap harinya warga dan para pengguna jalan menuju keluar masuk di kawasan Belawan resah dan menjerit minta tolong pada Pemko Medan agar kondiai banjir pasang bisa teratasi.Warga berharap Pemko Medan mampu membuat tanggul keliling sepanjang aliran sungai sehingga banjir pasang tak menyerang pemukiman maupun jalan vital transportasi.
Sebagaimana terpantau Global Sumut, Minggu siang (26/05/2013) banjir pasang besar kembali melanda kawasan pesisir Belawan, pemandangan kemacetan terus terlihat persisnya di simpang sicanang Belawan, sedangkan kedalam air saat ini mencapai mulai dari 40 Cm hingga 60 Cm.Banyak para pengguna jalan kesal sehabis melintasi jalan terkena banjir pasang air laut sebab kenderaanya dikhawatirkan cepat karatan kalau tak cepat di doorsmer (dicuci).
Hal yang sama juga diresahkan sejumlah kalangan nelayan langgei yang ada di sepanjang aliran sungai Deli, mereka resah akibat air laut pasang kapal ikan mereka tak bisa melintasi kolong jembatan Kuning perbatasan Medan Belawan sehingga kelangan nelayan terpaksa mengantri sembari menunggu surutnya pasang.
"Tiap kali pasang, jalan simpang sicanang jadi langanan macet panjang bang, dan lihatlah disana bang, sejumlah kapal nelayan menumpuk tak bisa melintasi kolong jembatan hingga terpaksa mengantri lama dekat jembatan", keluh Lukman (42) warga Belawan yang hingga kini berencana pindah rumah dari Belawan ke kawasan Marelan akibat sudah tak tahan lagi dilanda banjir pasang yang saat ini sudah hampir tiap hari melanda.
Keluhan juga disampaikan Saodah (40) Ibu rumah tangga ini mengaku, tak bisa keluar rumah saat banjir pasang memasuki ruangan rumah, ia dan keluarganya terpaksa kerja keras menguras air pasang laut yang membawa berbagai sampah dan dikhawatirkan hewan laut seperti ular laut, kepiting taik serta ubur-ubur gatal kerap masuk bila tak segera dikuras.
Wak Udin (50) seorang pedagang ikan mengaku kegiatan berdagang ikannya menjadi terhambat di kala air pasang datang, pasalnya air pasang di jalan pelabuhan Gabion Belawan cukup tinggi, dia kawatir jika dilalui motornya akan mogok."aku kawatir masuk ke gudang ikan Gabion, sebab disana air pasangnya sangat tinggi sekitar 30 -40 cm jika aku lalui takut motor aku mogok, aku tunggu sajalah sampai air surut mungkin pukul 17.00 WIB nanti,"keluhnya.
Warga menuding banjir pasang kian besar belakangan ini akibat maraknya aksi perambahan hutan Magrove yang tak terjamah hukum serta semangkin gencarnya pembuatan gudang depo kontener, pembuatan tambak alam, kebun sawit yang mengorbankan penebangan hutan bakau serta perambahan lahan konservasi di sekitar kawasan Percut Seituan, Belawan serta Langkat, warga berharap pelaku perambahan hutan bakau segera ditangkap agar kawasan Belawan tak tenggelam dilanda banjir pasang.
Akibat aksi penebangan hutan bakau sebagai penahan laju pasang air laut kondisinya kini kian kritis, tak hanya menambah pemanasan global namun juga belakangan ini kawasan Belawan sekitarnya terancam tenggelam dilanda banjir pasang.(Gs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar