Rabu, 19 Juni 2013

China Tertarik Bangun Smelter di Kawasan Timur Indonesia


Menteri Perindustrian, MS Hidayat, menyatakan China berminat untuk membangun pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) pertambangan di Indonesia bagian timur.

Ia menjelaskan, hari ini, Rabu 19 Juni 2013, akan dilakukan pertemuan government to government dengan pemerintah China untuk mendiskusikan investasi pembangunan smelter. Ia enggan mengatakan investasi yang disediakan oleh China. Namun, untuk membangun smelter membutuhkan investasi US$1 miliar atau sekitar Rp10 triliun.

Hidayat mengatakan, nantinya investasi China akan masuk melalui BUMN smelter mereka yang jumlahnya mencapai 20 perusahaan. Saat ini, Kementerian Perindustrian sedang mencari tempat seluas 5.000 hektare di kawasan Indonesia bagian timur sebagai lokasi smelter.

"Sudah ada lokasi seperti di Kalimantan dan Maluku. Pemerintah China akan mengundang investor masuk untuk membangun kawasan smelter," katanya di Jakarta.

Kemenperin menegaskan, nantinya bahan baku mineral akan dipasok oleh berbagai perusahaan tambang, termasuk PT Freeport Indonesia. "Kalau Freeport tidak mau bangun smelter, mereka harus suplai ke smelter. Tidak ada pengecualian," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar