Rabu, 22 Mei 2013

Berhasrat menjadi muslim taat

Franck Ribery segera berlari menjauhi rekan-rekannya sedang berpesta bir merayakan gelar juara Bundesliga ke-23 Sabtu dua pekan lalu. Para pemain dan penonton di stadion kegirangan usai menghempaskan Augsburg 3-0.


Sebagai muslim, Ribery bukan saja menolak menenggak minuman beralkohol, dia juga tidak mau bersentuhan dengan minuman haram itu. Dia sudah meminta rekan-rekan setimnya agar menjauhkan bir-bir itu dari dirinya. Namun meski telah berupaya lari, Jerome Boateng berhasil mengguyur segelas besar bir di atas kepalanya.

Foto-foto Ribery diguyur bir oleh Boateng dengan tulisan, "Saya tidak akan bicara lagi kepada Boateng. Dia tahu saya muslim." tersebar di pelbagai media sosial. Namun hingga kini Ribery atau agennya belum berkomentar soal insiden itu.

Ribery memang marah besar. "Dia tahu saya muslim, saya benar-benar marah," katanya seperti surat kabar The Sun. Islam memang mengharamkan jual-beli minuman beralkohol, apalagi sampai masuk ke dalam perut.

Dua tahun lalu dia membuka bar islami di kota kelahirannya, Boulogne-sur-Mer. Bar bernama O Shahiz - diambil dari gabungan dua nama putrinya - itu tidak menjual minuman beralkohol. Sajiannya hanya jus buah. "Saya ingin sebuah konsep berbeda dari bar umumnya," ujar Ribery seperti dilaporkan situs onislam.net.

Sebuah penelitian di Inggris pada 2010 menyebutkan minuman beralkohol lebih berhaya sekaligus mematikan ketimbang heroin dan kokain. Saban tahun 195 ribu orang tewas akibat minuman keras di 27 negara Eropa dan 10 ribu lainnya terbunuh dalam kecelakaan akibat mengendarai kendaraan sambil mabuk.

Menjadi muslim taat memang bukan hal mudah. Ribery pun pernah terpeleset ketika lima tahun lalu berzina dengan pelacur Zahia Dehar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar