Rabu, 10 April 2013

Status Blok Mahakam Ditentukan Kabinet Baru


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyerahkan keputusan Blok Mahakam kepada pemerintahan baru, yaitu setelah Presiden terpilih pada 2014.

"Tapi, kalau kondusif, ya, kami putuskan sekarang. Nanti, kami kasih ke pemerintahan (kabinet) yang baru," kata Menteri ESDM, Jero Wacik, di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 10 April 2013.

Blok Mahakam adalah salah satu masalah yang ada di kementerian ini. Sebelumnya, blok minyak dan gas itu dikelola oleh dua perusahaan migas asing, yaitu Total E&P Indonesie dan Inpex selama berpuluh-puluh tahun.

Kontrak kedua perusahaan itu akan berakhir pada 2017. Namun, belum ditentukan nasib blok tersebut, apakah tetap dikelola oleh kedua perusahaan itu atau pihak lain.

Menjelang 2017, banyak yang mendukung PT Pertamina mengelola Blok Mahakam. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa Pertamina akan menjadi industri migas yang bisa mengalahkan Petronas. Namun, ada yang meragukan kemampuan Pertamina.

Pertamina dinilai belum layak mengelola Blok Mahakam dilihat dari sisi keuangan, peralatan, dan teknologi.

Wacik mengaku bahwa dia telah bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, untuk membahas Blok Mahakam itu.

"Saya sudah bertemu Pak Dahlan untuk membicarakan Blok Mahakam. Kalau dipikir-pikir, ini lucu juga, ya, mengapa --status pengelolaan Blok Mahakam-- harus diputuskan sekarang," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar