Jumat, 12 April 2013

Karena Malvinas, Argentina Tak Diundang ke Pemakaman Thatcher


Duta Besar Argentina di Inggris akan diundang ke pemakaman Margaret Thatcher pekan depan. Namun, Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner tidak diundang dalam upacara tersebut.

Hal ini karena Kirchner terus mendesak Inggris untuk mengembalikan wilayah Malvinas -atau oleh Inggris disebut Falkland- kepada mereka. Menteri Luar Negeri Argentina Hector Timerman mengatakan bahwa Kirchner tidak peduli diundang atau tidak.

Tapi, ujarnya, dengan tidak mengundang Kirchner, Inggris mencoba menyulut kembali ketegangan kedua negara soal Malvinas. "Apa peduli saya jika mereka mengundang kami ke tempat yang tidak ingin kami datangi?" kata Timerman, dilansir Telegraph, Kamis 11 April 2013.

Akibat desakan Kirchner soal Malvinas, hubungan bilateral Argentina-Inggris renggang. Pemerintah Argentina melaporkan Inggris ke PBB dengan tuduhan hendak memiliterisasi pulau tersebut. Konflik Malvinas/Falkland telah menjadi isu panas sejak pemerintahan Thatcher tahun 1979-1990. Di bawah pemerintahan Thatcher, Inggris berperang dengan Argentina memperebutkan pulau ini tahun 1982.

Dalam perang 74 hari tersebut, 225 tentara Inggris tewas dan beberapa kapal perang hancur. Di kubu Argentina, 646 tentara tewas. Sejak itu, pulau tersebut di bawah kekuasaan Inggris.

Beredar isu, sejak kematian Thatcher Selasa lalu, pelabuhan di pulau ini akan diubah namanya dari Port Stanley menjadi Port Margaret. Sekali lagi, pemerintah Argentina mengatakan tidak peduli.

"Saya tidak peduli apakah akan diubah menjadi Port Margaret, Margarita atau Margarona. Argentina dan PBB tidak akan mengakuinya," kata Timerman berang.

Rencananya pemakaman Thatcher akan dilangsungkan 17 April. Lebih dari 2.000 politisi, pejabat dan selebritis dunia akan diundang dalam upacara pemakaman. Yang diundang mulai dari Hillary Clinton hingga Tony Blair, seluruh mantan presiden AS yang masih hidup hingga mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar