Minggu, 14 April 2013

Jelang Pemilu, Partai Lebih Sibuk Urus Agenda Internal


Jelang musim pemilu, partai politik lebih banyak disibukkan agenda internal seperti konflik dan kasus hukum kader dibandingkan dengan pelaksanaan dan optimalisasi fungsi partai secara keseluruhan seperti kegiatan partai, kinerja partai, dan kebijakan politik.

Minggu, 14 Maret 2013, Pol-Tracking Institute mengumumkan hasil riset mereka yang dilakukan pada Februari-Maret 2013. Hasilnya, sekitar 25 persen partai lebih disibukkan dengan konflik, dan 22 persen disibukkan dengan kasus hukum kader.

"Sementara 12 persen diisi dengan kegiatan partai, 4 persen kinerja partai, dan 19 persen kebijakan politik," ujar Executive Director Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda AR.

Dalam kurun waktu tersebut, publik juga tersita oleh maraknya pemberitaan Partai Demokrat dan PKS di media massa. Hal itu bisa dilihat dari tingginya frekuensi berita untuk Partai Demokrat sebesar 59,4 persen, dan PKS sebesar 15,9 persen.

"Serta disusul Partai Hanura 4,8 persen dari tital berita yang masuk dalam riset yaitu sebanyak 6205 barita," ungkap Hanta.

Hanta menilai tingginya berita Partai Demokrat akibat munculnya polemik internal partai setelah beredarnya permintaan mundur Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum.

"Ini terus berlangsung hingga ambil alih DPP Partai Demokrat oleh Susilo Bambang Yudhoyono via majelis tinggi. Sekuen politik tersebut terus memanas sejak awal Februari dan tidak jarang menjadi headline pemberitaan," jelasnya.

Sedangkan bagi PKS, penetapan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq sebagai tersangka pada akhir Januari 2013 memicu eskalasi pemberitaan negatif tentang PKS selama bulan Februari.

"Hal tersebut kemudian diikuti dengan proses penggantian presiden PKS hingga deklarasi Anis Matta sebagai presiden baru," kata Hanta.

Di tubuh PKS, sosok Hidayat Nurwahid dan Anis Matta paling banyak muncul dalam pemberitaan untuk meredam sentimen negatif media sekaligus menjaga soliditas partai.

Pengumpulan data ini dilakukan pada periode 1 Februari - 31 Maret 2013 dengan menggunakan teknik pengumpulan data content analysis, serta analisis sosiopolitik mengenai pemberitaan terkait tema berita partai politik dan calon presiden di 15 media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar