MEDAN DELI - Pencemaran udara akibat polusi debu dari PT Growth Sumatera Industri (GSI) masih tampak berlangsung hingga menimbulkan keresahan bagi masyarakat, namun pihak perusahan tak tinggal diam guna terus mencari tehnologi untuk menetralisir polusi debu tersebut bahkan beberapa waktu lalu pihak PT.GSI telah memberikan kepeduliannya bagi warga sekitar lewat adanya bantuan Rp 80 juta serta bantuan peralatan mesin babat rumput dan alat penyemprot.
Sebagaimana yang diakui Humas PT GSI, Jefri Ritonga didampingi staf Humasnya A.Parangin-angin mengaku, pihak perusahan sebenarnya bukan tak mau peduli terhadap lingkungan sekitar akibat polusi debu tersebut melainkan karena belum adanya tehnologi untuk menetralisir polusi debu tersebut, kalau pun ada tehnologinya yang harus didatangkan dari Amerika dan Eropah harganya sangat mahal capai Rp 40 miliar dinilai perusahan tak menyanggupinya, kalau misalnya ada tehnologinya dari RRC senilai Rp 6 miliar mungkin pihak perusahan menyanggupinya.
"Kita berharap warga jangan hanya bisa menghujat dan mengkritik perusahaan, tapi kalau bisa ada solusinya kalau ada tehnologinya tolong beritahukan kepada kami, dan kedepannya kita akan tetap memberikan bentuk kepedulian kepada masyarakat sekitarnya,"kata Jefri usai memberikan bantuan keped tak mungkin sanggup s ulian bagi warga sekitar Kota Bangun Kecamatan Medan deli tersebut.
Sebagaimana diketahui, warga yang bermukim di kawasan kota Bangun Mabar Kecamatan Medan Deli selalu menjadi langganan atas pencemaran udara polusi asap debu.
Pencemaran udara berasal dari debu karat yang dimuntahkan cerobong pabrik peleburan besi tersebut menyebar hingga mengenai lingkungan warga hingga pakaian yang dijemur turut kotor bahkan seng atap rumah warga cepat kropos akibat terkena polusi debu karat dari pabrik peleburan besi tersebut. ( GB )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar