Total dana abadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Lampung kini mencapai Rp 276 miliar. Dana ini umumnya digunakan untuk pinjaman modal usaha bergulir.
Hal itu diungkapkan Koordinator PNPM Mandiri Perdesaan Wilayah Lampung, Amir Mahmud Hasan, Selasa (30/4/2013) di Bandar Lampung.
Ia mengatakan, dana bergulir yang mencapai Rp 276 miliar itu merupakan akumulasi dari berbagai program Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sejak awal 2003 silam. Dana ini terus bertambah baik dari segi jumlah dan penggunanya dari tahun ke tahun.
"Modal awalnya hanya Rp 192 miliar. Jumlahnya terus bertambah. Sampai-sampai, Ibu Gubernur (Truly Sjachroedin ZP) terkejut ketika saya sampaikan masyarakat memiliki dana bergulir sebesar itu. Pada umumnya, namanya dana bergulir itu terkena dua penyakit, yaitu macet dan disalahgunakan," ujar Amir.
Ia menjelaskan, tingkat pengembalian dana abadi PNPM Mandiri di Lampung terbilang tinggi yaitu bulan ini mencapai 82 persen. "Bahkan, rata-rata di atas 90 persen. Sangat sedikit kredit macet. Di PNPM, kami tidak mengenal kata pemutihan. Jika tidak mampu, utang bisa ditanggung kelompok secara tanggung renteng. Sehingga, dana terus bergulir dan meningkat," ujarnya.
Ia menjelaskan, dana abadi ini dikelola oleh tiap-tiap kelompok dan dikontrol oleh para kader PNPM Perdesaan. Adapun jumlah kelompok PNPM ini di Lampung mencapai 14.000 di 1.700 desa. Sementara, jumlah kadernya, termasuk di dalamnya PKK, mencapai 127.000 orang. Setiap anggota kelompok bisa mendapatkan dana Rp 500.000 - Rp 2 juta tanpa agunan. Dana ini, ungkapnya, mayoritas digunakan oleh ibu rumah tangga untuk modal usaha kecil-kecilan seperti membuka warung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar