Korban tewas termuda dalam ledakan di Boston diidentifikasi bernama Martin Richard. Bocah delapan tahun ini berdiri dekat garis finish, menunggu ayahnya yang sedang berlari, untuk memeluknya.
Richard berasal dari Dorchester, Massachusetts, hanya 20 menit berkendara dari Boston. Dia datang bersama ibu dan kakak perempuannya untuk menyaksikan ayah mereka, Bill Martin, berlaga di ajang maraton tahunan, Boston Marathon, yang tahun ini diikuti 27.000 pelari dari seluruh dunia.
Menurut Boston Globe, Richard bersama keluarganya berdiri di dekat garis finish. Saat ayahnya melintas garis finish, Richard berlari dan memeluknya. Inilah tujuan mereka berada dekat finish, agar bocah ini bisa memberikan ucapan selamat pada ayahnya karena berhasil menyelesaikan lomba.
Setelah memeluk ayahnya, Richard kembali ke ibunya, di belakang garis batas penonton. Lalu bom laknat itu meledak. Richard yang malang adalah satu dari tiga korban tewas.
Ibunya menderita luka berat, sementara kakak perempuannya, kakinya hancur kena ledakan. Diduga, bom mengandung pecahan besi dan bola bearing, membuat luka semakin parah.
Saat ledakan terjadi, seorang pelari yang sudah sepuh, Bill Iffrig hampir mencapai garis finish. Bom meledak di sampingnya, terpaut beberapa meter. Lelaki 78 tahun ini terjatuh, kaki dan tangannya berdarah.
Ini adalah kali ketiga dia mengikuti Boston Marathon, dan baru kali ini mengalami mimpi buruk seperti ini. "Saya hampir mencapai garis finis, hari itu sangat baik dan perasaan saya sangat senang. Saya jatuh sekitar 4 meter dari garis finish, lalu terjadilah ledakan di samping saya," kata Iffrig dilansir CNN.
"Gelombang kejutnya menerpa tubuh saya, kaki saya langsung gemetaran. Saya tahu saya terluka," lanjutnya lagi.
Lebih dari 140 orang terluka dalam peristiwa tersebut. Saksi mata menggambarkan horor di lokasi. Kepada berbagai media, mereka mengatakan melihat kaki dan tangan bergeletakan, terlepas dari si empunya. Darah dimana-mana, kepanikan merajalela.
Hingga saat ini, polisi Boston dan FBI masih belum menemukan titik terang siapa pelaku peledakan. Penggeledahan sebuah apartemen dilakukan. Seorang warga Saudi yang mencurigakan diinterogasi, namun masih belum menemukan apa-apa. Masih terlalu dini untuk menyimpulkan siapa biang keladinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar