Bayangkan padang rumput terhampar berlatar pegunungan berpuncak salju di Selandia Baru. Sementara tepat di tepi jalan, pagar kawat memanjang berhiaskan ratusan....bra? Pagar Bra Cadrona pernah jadi objek wisata kontoversial.
Di Central Otago, Selandia Baru, tepatnya di pinggir lahan pertanian di Lembah Cadrona, ada sebuah objek wisata yang mengundang pro dan kontra. Jika di Korea Selatan dan Jerman ada pagar penuh dengan gembok, maka di Otago ada pagar penuh dengan bra!
Entah siapa yang memulai, tapi seperti dilansir Oddity Central saat dilongok detikTravel, Jumat (4/5/2012), kebiasaan menaruh bra di pagar ini dimulai sejak Natal 1999. Dimulai dari 4 bra, kemudian menjadi 60 bra.
Setahun kemudian, di pagar itu sudah ada 200 bra. Pemberitaan media sukses menarik wisatawan datang ke Cadrona.
Ratusan bra ini beberapa kali dibersihkan, namun secepat itu pula bra-bra ini kembali bermunculan. Ini tidak lain karena pagar bra, menjadi objek wisata yang sangat menarik wisatawan. Pada 2006, jumlah bra sudah mencapai 800 buah!
Sebagian orang memang menganggap ini daya tarik wisata. Tapi, mengingat Cadrona sudah memiliki pemandangan indah dan padang rumput berlatar pegunungan salju, keberadaan pagar bra ini juga dianggap merusak suasana.
Nasib objek wisata pagar bra ini akhirnya berakhir pada 28 April 2006. Dewan kota setempat menganggap keberadaan pagar bra ini mengganggu keselamatan berlalu lintas dan merusak pemandangan.
Acara pembersihan pagar pun dilakuan secara besar-besaran melalui kegiatan pengumpulan dana dan upaya pemecahan rekor ikatan bra paling panjang sedunia, di Kota Wanaka di dekat situ. Rekor dunia gagal dipecahkan, tapi acara itu sukses menggalang duit 10.000 dollar.
Kini wisatawan sudah tak bisa melihat lagi bra di Cadrona. Tapi jangan khawatir, pagarnya masih ada dan pemandangan cantik khas Selandia Baru masih bisa Anda nikmati selama liburan di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar