Selasa, 28 Mei 2013

5 Maskapai terburuk di dunia

Merpati Nusantara Airline dinobatkan Majalah Skytrax masuk jajaran maskapai terburuk sejagat. Penilaian ini menambah nestapa maskapai pelat merah itu yang sejak tahun lalu dirundung masalah keuangan.

Bahkan, kabar terakhir Merpati tidak mempunyai kemampuan finansial untuk memenuhi kewajiban perusahaan, misalnya membayar bahan bakar, asuransi pesawat, mencicil gaji pegawai sejak 7 bulan lalu dan puncaknya tidak mampu membayar gaji pegawai bulan April 2013.

Merpati yang fokus melayani rute domestik ini mendapat nilai buruk akibat pelayanan yang minim. Merpati yang tak termasuk maskapai penerbangan murah tidak menyediakan hiburan dan keramahan bagi penumpang. Alhasil, majalah bergengsi dunia penerbangan itu memberi skor satu dari lima bintang untuk BUMN ini.

Selain itu, Merpati masih dianggap tidak aman, sehingga otoritas Uni Eropa melarangnya terbang ke kawasan Benua Biru. Salah satu hal yang menyelamatkan nama Merpati adalah makanan. Skytrax mengganjar sajian untuk penumpang dari maskapai ini dengan 3,5 bintang. Total skor untuk Merpati sebesar 49,2 dari skala 100.

Selain Merpati, banyak juga perusahaan penerbangan yang mendapatkan rapor merah dari majalah bergengsi penerbangan dunia, Skytrax. Inilah lima maskapai penerbangan terburuk di dunia lainnya :

1. Turkmenistan Air


Turkmenistan Air merupakan maskapai penerbangan paling buruk se dunia di kelas ekonomi. Maskapai yang berbasis di Ashgabat, Turkmenistan ini sebenarnya sudah menggunakan pesawat jenis Boeing dalam mengangkut penumpangnya. Hal tersebut merupakan satu-satunya negara pecahan Uni Soviet yang menggunakan pesawat jenis tersebut.

Meskipun demikian, Skytrax memberikan peringkat yang mengerikan untuk hiburan dalam penerbangan, kenyamanan kursi, efisiensi pelayanan, respon awak kapal untuk permintaan penumpang, dan kemampuan berbahasa para awak pesawatnya membuat maskapai ini jadi yang terburuk di dunia. Total skor untuk Turkmenistan Air sebesar 30,8 dari skala 100.

2. Sudan Air


Sudan Air merupakan maskapai penerbangan terburuk kedua untuk kelas ekonomi setelah Turkmenistan Air.

Menurut Skytrax, maskapai tersebut mendapatkan skor dua dari lima bintang untuk kenyamanan kursi. Tetapi mendapat nilai merah untuk fasilitas yang lain. Ini membuat maskapai tersebut menjadi yang terburuk kedua di dunia.

Sama seperti Merpati, Uni Eropa melarang Sudan Air untuk terbang ke teritorinya. Alhasil maskapai ini hanya melayani tujuan dalam negeri Sudan, Afrika dan Timur Tengah. Total skor untuk Sudan Air sebesar 33,3 dari skala 100.

3. Ukraine International Airlines


Maskapai asal Ukraina ini merupakan maskapai terburuk ketiga di dunia untuk kelas ekonomi. Bahkan, Skytrax memberikan skor 36,3 dari skala 100 untuk maskapai ini.

Menurut para penumpang, maskapai ini sebenarnya memiliki nilai yang tinggi yaitu 58 tetapi nilai tersebut masih terbilang buruk dari kategori lainnya seperti fasilitas penerbangan dan efisiensi pelayanan. Ini menyebabkan maskapai tersebut menduduki peringkat terburuk ketiga di dunia.

Ukraine International Airlines ternyata pernah menerbangkan Paus Yohanes Paulus II untuk berkunjung di sekitar Ukraina. Maskapai ini menerbangkan armadanya ke lebih dari 60 destinasi di seluruh Eropa, Timur Tengah, dan Asia.

4. Uzbekistan Air


Maskapai ini jadi terburuk keempat di dunia. Uzbekistan Air mendapatkan skor 37,5 dari skala 100 dari majalah penerbangan terkemuka di dunia, Skytrax. Sejak penerbangan pertama pada tahun 1992, Uzbekistan Airways telah mengalami tiga kecelakaan fatal yang menewaskan penumpang sekitar 54 orang.

Maskapai ini menerima peringkat bintang satu untuk hiburan dalam penerbangan, fasilitas, dan respon staf menanggapi permintaan penumpang. Tak ayal maskapai ini menjadi yang terburuk keempat di dunia.

Sebagian besar penerbangan internasional berangkat dari Tashkent, ibukota Uzbekistan, tetapi maskapai ini juga mengoperasikan penerbangan internasional dari bandara daerah lain juga.

5. Air Koryo


Maskapai penerbangan milik negara Korea Utara ini hanya mendapatkan bintang satu dari majalah Skytrax dalam hal fasilitas dan kenyamanan penumpang. Total skor untuk Air Koryo sebesar 39,2 dari skala 100 untuk kelas ekonomi.

Karena mendapatkan sanksi dari AS dan Uni Eropa, dari seluruh armada Air Koryo hanya dua pesawat baru diizinkan wilayah udara Uni Eropa.

Maskapai ini saat ini sedang berusaha untuk mengganti pesawat terbang yang sudah tua dengan melakukan pembelian dari Rusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar