Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla menilai rencana pemerintah untuk menerapkan dua harga BBM bersubsidi yang berbeda tertalu sulit untuk diimplementasikan.
Dari Sukoharjo, Sabtu 20 April 2013, JK menyarankan agar pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi secara keseluruhan. Dengan demikian anggaran subsidi yang dapat dihemat lebih banyak dan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.
“Dua opsi harga itu maksudnya baik, tetapi nanti akan kacau dalam pelaksanaannya,” kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini saat berkunjung ke markas Gurp-2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura.
Menurut dia, kekacauan akan terletak dalam hal pembagian subsidi dari masing-masing dua harga BBM bersubsidi itu. “ Itu susah sekali dicatat, selain itu untuk memilah-milah orang yang berhak menggunakan dua harga BBM bersubsidi juga akan kesulitan,” tegasnya.
Subsidi yang dihemat pun lebih sedikit, padahal pemerintah saat ini membutuhkan dana besar untuk membangun berbagai infrastruktur. Negara, katanya, wajib menyediakan sekolah, layanan kesehatan, pertanian bahkan alat utama sistem persenjataan yang lebih baik.
Saat ini dana negara untuk subsidi menguap begitu saja. “Kalau dana itu hanya dipakai untuk subsidi BBM maka akan habis di jalan, terus bagaimana untuk pembangunan,” kata JK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar