Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menunjukkan penguatan tajam pada transaksi Rabu, 17 April 2013. Pada akhir perdagangan hari ini, IHSG hampir ditutup pada level 5.000.
IHSG menguat 53,4 poin (1,08 persen) ke level 4.998,65. Hampir seluruh indeks saham sektoral menguat, kecuali sektor agrobisnis dan aneka industri.
Selama transaksi, volume perdagangan mencapai 10,37 juta lot senilai Rp6,6 triliun, dengan frekuensi tercatat 148,4 ribu kali. Sebanyak 166 saham menguat, 75 saham melemah, 116 saham stagnan, dan 226 saham tidak terjadi transaksi.
Analis PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, mengatakan, IHSG yang menembus rekor tertinggi baru didorong oleh sentimen positif bursa regional. Sehari sebelumnya, indeks di bursa Wall Street juga menguat, yang ditopang oleh data perumahan, produksi industri, dan laporan keuangan perusahaan besar di negara itu, seperti Coca-cola dan Johnson&Johnson. "Kinerja perusahaan itu lebih baik dari perkiraan analis," kata Purwoko.
Dia menjelaskan, kenaikan bursa regional terjadi di tengah langkah Dana Moneter Internasional yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Mereka mendesak Eropa melakukan kebijakan moneter agresif seiring dengan kontraksi ekonomi di kawasan itu yang memasuki tahun kedua.
IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan dunia dari 3,5 persen menjadi 3,3 persen. Untuk kawasan Eropa turun dari -0,2 persen menjadi -0,3 persen.
Purwoko lalu mengingatkan, IHSG diproyeksikan bergerak terbatas setelah menyentuh rekor tertinggi baru. "IHSG berpotensi terjadi aksi ambil untung," kata dia.
Pada transaksi besok, Kamis 18 April 2013, IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan kisaran support 4.971 dan resistance 5.015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar