Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mulai fokus membahas kekurangan sarana infrastruktur di kawasan Asia Pasifik. Para delegasi berusaha mencari solusi pemenuhan sarana infrastruktur ini dalam pertemuan Second Senior Officials Meeting Asia-Pacific Economic Cooperation (SOM II-APEC), di Surabaya, Selasa 16 April 2013.
“Selama satu dasawarsa hingga 2020, kebutuhan dana untuk belanja pembangunan infrastruktur pada ekonomi negara-negara APEC besarnya US$8 triliun atau sekitar Rp76.000 triliun (kurs Rp9.600 per dolar). Infrastruktur yang layak pada bidang energi, transportasi, komunikasi, dan lainnya akan mendorong konektivitas wilayah untuk menjaga ritme pertumbuhan ekonomi kawasan,” kata Ketua SOM II – APEC, Indonesia, Yuri O. Thamrin.
Dia menjelaskan, dalam pembangunan proyek infrastruktur itu, negara-negara APEC tak bisa mengembangkan sendiri. “Kebutuhan pembiayaan proyek begitu besar, namun anggaran serba terbatas,” katanya.
Meski demikian, Khamran Khan, perwakilan Bank Dunia yang hadir dalam pertemuan itu yakin banyak dana yang bisa dimanfaatkan untuk proyek-proyek infrastruktur tersebut.
“Saya tahu persis ada banyak sumber pembiayaan di Asia Pasifik yang menunggu proyek-proyek layak," katanya. "Tinggal mempertemukan sektor infrastruktur yang demikian besar dengan pendanaannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar