Rabu, 24 April 2013

5 Tentara tangguh yang mengalahkan Rambo

Medal Of Honor adalah salah satu penghargaan bagi para prajurit luar biasa. Untuk mendapat penghargaan ini prajurit harus bersedia mati-matian berjuang untuk negaranya. Bak Rambo, tentara-tentara ini menghabisi musuh dengan cara-cara di luar dugaan.

Dalam aksinya, kadang prajurit itu menerobos hujanan tembakan, ranjau dan bom, lalu mereka menaklukkan semua musuh. Tak jarang akhir perjuangan mereka berakhir dengan kematian. Berikut adalah 5 prajurit luar biasa yang dilansir di cracked.com:

1. Simo Hayha


Kendati hanya menjalani latihan militer selama setahun, Simo Hayha membuat tentara Uni Soviet bergidik ketakutan. Bagaimana tidak, dengan senapan dia mampu menembak mati 705 orang, bahkan hal itu dia lakukan sendirian.

Julukan 'kematian putih' menempel di dirinya lantaran cekatan bergerak di dalam timbunan salju yang dingin serta identik dengan pakaian kamuflase putihnya.

Simo adalah seorang petani yang kemudian mendadak menjadi tentara lantaran negaranya, Finlandia diserang Uni Soviet pada tahun 1939. Sejak saat itu bersama pasukan gerilya lainnya, hidup Simo mulai berpindah-pindah di hutan dan hanya mengandalkan makanan kaleng sebagai bahan konsumsi mereka.

Aksi sniper handal ini akhirnya dihentikan saat peluru menembus kepalanya pada Maret 1940.

2. Yogendra Singh Yadav


Yadav adalah salah satu prajurit gagah berani yang aksinya persis di film perang Amerika. Cerita keberanian bermula saat dia bersama anggota batalyon India hendak menormalisasi tiga bunker di atas gunung yang dikuasai Pakistan pada tahun 1999.

Tak disangka mereka harus melewati gunung yang diselimuti es. Dengan sukarela Yadav yang cuma bawahan di Batalyon itu menawarkan diri naik ke atas gunung untuk mengikatkan tali buat para anggota dan komandannya.

Malang tak bisa dielak, di tengah perjalanan menuju ke atas dia bersama anggota lainnya dihujani tembakan dari militer Pakistan. Separuh dari Batalyon itu mati dan lainnya terpencar.

Yadav dengan misinya, malah terus menorobos terjangan peluru, berlari dan melempar granat. Satu bunker berhasil diamankan.

Bunker kedua dia ambil alih dengan cara menembaki dan memukuli tentara Pakistan. Sayang usaha ketiganya gagal dan dia pun gugur dengan Medal of Honor sebagai ganti darah perjuangannya.

3. Jack Churchill


Jack Churchill atau yang sering disebut sebagai Mad Jack adalah satu-satunya prajurit paling gila sepanjang sejarah. Dengan alasan perang itu seru, Jack bergabung dengan sebagai tentara perang dunia kedua.

Jack juga terkenal sebagai prajurit yang selalu membawa pedang. Menurutnya, aksi tempur belum pas tanpa pedang. Dengan pedang di tangannya 42 prajurit Jerman berhasil dia matikan.

Lucunya, meski berkali-kali tertangkap oleh prajurit Jerman, Jack selalu bisa melarikan diri. Hingga akhirnya dia ditemukan setelah berjalan 150 km oleh tentara Amerika dan dipulangkan ke Inggris.

4. Alvin York


Alvin adalah seorang berandal dan pemabuk yang kemudian dikirimkan sebagai sukarelawan perang akibat perbuatannya. Di perang dunia kedua, Alvin ditugaskan untuk menjaga rel kereta api Jerman dengan senjata yang sudah ditempatkan.

Setahun kemudian kelompok Alvin yang berjumlah 17 penembak diserang oleh pasukan Jerman. 9 Orang tewas, sisanya lari tunggang langgang, tinggal Alvin sendiri. Alvin pun menembaki pasukan Jerman dengan 32 senjata berat yang ditinggalkan kawan-kawannya.? Hasilnya, semua mati dengan peluru sedikit di tangan Alvin.

10 Menit kemudian, Letnan Wood dan 133 tentaranya datang menghampirinya dan bertanya berapa musuh yang dia habisi. Jawaban Alvin hanya satu 'tidak tahu.'

5. Audie Murphy


Tampang imutnya membuat dirinya ditolak di mana-mana, mulai dari angkatan laut sampai angkatan udara. Untungnya karena dianggap bisa bantu-membantu akhirnya pria berumur 16 tahun ini masuk ke angkatan darat.

Sebelum mengecap latihan militer, dia pun pernah menjadi koki, menyediakan makan untuk para tentara. Tak disangka berkat kemampuan menembaknya dia mendapat promosi.

Saat dikirim ke Prancis pada tahun 1944, sahabatnya tertembak, saat itu kemampuan menembaknya semakin membabi buta. Dengan jarak 100 meter, dia mampu menghabisi semua lawannya.

Misi yang berhasil ini menjadikannya komandan peleton. Seketika semua temannya meminta maaf karena menyebut Murphy dengan sebutan 'pendek'.

Saat dirinya menderita penyakit malaria, Murphy ditugaskan untuk menjaga daerah di Prancis. Nahas saat itu dari 128 orang tinggal 19 orang yang tersisa akibat terjangan bertubi-tubi dari Jerman.

Tak mau menyerah, dengan tank M-10 dia menembaki semua musuh, bahkan sampai tank ini sudah tidak bisa digunakan lagi Murphy terus berjalan dan menembaki musuh-musuhnya. Akhirnya, drama perang ini ditutup dengan ledakan dari tank M-10.

Keberanian dan perjuangan membuat Murphy menerima berbagai penghargaan dari Prancis dan Belgia serta Medal of Honor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar