Sabtu, 20 April 2013

4 Momen Mayor Agus Yudhoyono bicara di depan publik


Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono belakangan kerap muncul di depan publik. Dengan seragam TNI lengkap putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu terlihat gagah bicara di depan khalayak umum.

Namun, belakangan penampilan suami Anissa Pohan itu justru menuai pertanyaan, termasuk dari lingkungan para perwira TNI sendiri. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Mayjen (Purn) TB Hasanuddin.

Dia mempertanyakan kapasitas Agus Yudhoyono muncul di sejumlah acara, apakah sebagai perorangan atau atas undangan resmi. Sebab, jika atas undangan resmi yang jatuh ke kesatuan atau ke Mabes TNI AD atau Mabes TNI, apakah layak diwakilkan ke seorang berpangkat mayor.

"Lalu ke mana jenderal dan para kolonelnya sesuai jabatannya?" tanya Hasanuddin lewat siaran pers, Jumat (19/4).

Berikut empat momen Agus Yudhoyono bicara di depan publik.

1. Acara Mata Najwa

Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono tampil sebagai narasumber dalam acara off air 'Mata Najwa' Metro TV di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (5/4). Tema acara adalah 'Pemimpin Muda Inspiratif'.

Selain, Agus hadir pula Wamenkum HAM Denny Indrayana dan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan sebagai pembicara dalam acara yang dipandu Najwa Shihab itu. Mereka diminta berbicara soal kiprah generasi muda Indonesia dari berbagai latar belakang yang siap menghadapi dinamika perubahan global.

Saat itu, Agus Yudhoyono tampil mewakili generasi muda TNI. Dia menyampaikan perubahan yang terjadi dalam tubuh TNI, sehingga semakin membuat tentara kebanggaan Indonesia itu semakin profesional, modern dan dicintai rakyat.

Agus mengatakan salah satu bentuk perubahan di tubuh TNI adalah terbukanya komunikasi antara atasan dengan bawahan yang terjadi saat ini.

"Komunikasi yang terbuka akan membawa dampak perubahan yang lebih efektif dan menentukan di masa depan," kata Agus.

2. Acara HIPMI

Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono menjadi pembicara dalam acara Indonesian Young Leaders Forum 2013, yang diadakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/4).

Selain Agus, putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani dan putra Aburizal Bakrie, Anindya Bakrie, juga hadir menjadi pembicara. Dalam pandangannya, putra sulung Presiden SBY itu menyoroti tentang perlunya pembangunan SDM untuk mengantisipasi potensi konflik yang muncul di kawasan Asia Tenggara.

Agus yang hadir dengan seragam TNI lengkap itu menilai, untuk mengantisipasi konflik itu prajurit yang dimiliki harus unggul dan profesional serta menerapkan strategi soft power, banyak kawan tanpa musuh.

3. Konferensi internasional di Jakarta

Dalam acara Konferensi Internasional tentang Futurologi yang diselenggarakan di Jakarta pada 28 Juli 2011 lalu, Agus Harimurti Yudhoyono yang saat itu masih berpangkat sebagai Kapten tampil di depan mimbar memberikan keterangan tentang kondisi geopolitik Indonesia di masa depan.

Acara itu bertema 'Bagaimana dunia akan berubah dalam 30 tahun ke depan: Ahli Dunia berbicara tentang teman global dan kekuatan di abad 21'. Agus yang hadir dengan pakaian TNI lengkap berbicara sekitar 13 menit.

Dia juga memaparkan peranan TNI dalam kehidupan sosial seperti membantu korban tsunami Aceh pada 2004. Selain itu, dia juga mengatakan musuh TNI saat ini sudah bertambah antara lain penyakit SARS dan teroris.

Sementara, misi TNI di abad 21 menurutnya memproteksi demokrasi dan reformasi di Indonesia. Dia juga memprediksi tantangan umum TNI ke depan adalah merespons tantangan baru dan membangun kemampuan baru serta mengembangkan hubungan baru sesuai dengan perubahan hubungan militer yang terjadi di dunia.

4. Acara forum komunikasi

Kapten Agus Harimurti Yudhoyono berbicara di depan ratusan usahawan muda, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Agustus 2010 lalu. Agus berceramah di hadapan forum Komunikasi Alumni Certified Property Analyst, yang digagas oleh Panangian School of Property.

Materi ceramah yang disampaikan putra sulung SBY itu bertajuk: Tantangan Geopolitik Indonesia Abad 21: Pandangan Seorang Prajurit. Agus dengan lancar menyampaikan berbagai pikiran dan gagasannya soal kepemimpinan dan manajemen.

Dia juga menyampaikan pikiran dan gagasannya soal kebijakan luar negeri, ekonomi, ilmu politik sampai pertahanan dan keamanan.

"Guns and butter harus proporsional diterapkan. Dalam keadaan darurat, negara manapun akan mengedepankan pertahanan dan industri militer. Tapi, dalam keadaan damai tentunya butter jadi prioritas," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar