Jika Irak saban hari digoyang bom lain hal nya dengan Amerika Serikat. Sejak 1920 hingga kini praktis hanya terjadi 10 ledakan saja termasuk bom di Kota Boston, Negara Bagian Massachusett kemarin menewaskan tiga orang.
Keamanan di Negara Adidaya itu memang patut diacungi jempol namun sekalinya muncul ledakan tentunya sangat berpengaruh termasuk mengguncang ekonomi dunia. Selain terjadi di Amerika, warga negaranya kerap menjadi target pembunuhan kapan pun dan di mana pun mereka berada.
Setidaknya sembilan peristiwa ledakan menyerang Amerika dan warganya. Seperti apa kejadiannya? Dilansir dari surat kabar the Daily Mail, berikut ulasannya.
1. Kota New York, 16 September 1920
Ledakan dahsyat dinamit menampar bursa saham Amerika Wall Street. Bom ini ditanam di gerobak kereta kuda dan sama sekali tidak ada yang menyangka.
Banyak orang menuding teroris anarki dan Yahudi ekstremis. Sekitar 35 orang tewas namun tidak ada satu pun mengaku bertanggung jawab atas ledakan ini.
2. Kota New York, 24 Januari 1975
Sebuah ledakan mengguncang di sebuah museum sejarah dan restoran Fraunces Tavern. Sekitar empat orang tewas dan 50 terluka serius sebab peristiwa ini.
Setelah beberapa minggu menunggu akhirnya polisi setempat mendapat laporan pelaku. Kelompok Nasionalis Puerto Rico (FALN) mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
3. Kota Lockerbie, Skotlandia, 21 Desember 1988
Empat hari sebelum natal sebuah bom meledakkan pesawat Boeing 747 di Skotlandia. Pesawat dengan tujuan Kota New York, Amerika Serikat ini meledak di langit dan jatuh di sebuah desa di Skotlandia.
Seluruh penumpang berjumlah 270 orang tewas termasuk beberapa personel Militer Amerika. Setelah 15 tahun peristiwa itu berlalu kelompok ekstremis Libya mengaku bertanggung jawab atas peledakan itu dan menawarkan uang Rp 26,2 triliun pada seluruh keluarga korban sebagai kompensasi.
4. Kota New York, 26 Februari 1993
Sebuah bom meledak di garasi ruang paling bawah Gedung World Trade Center dan menyebabkan enam orang terbunuh, serta 1.040 orang terluka parah.
Pada 1995 kelompok Islam ekstremis pimpinan Syekh Omar Abdel Rahman dan sembilan orang lain menjadi tersangka atas konspirasi ini dan pada 1998 Ramzi Yosef dituding menjadi dalang peledakan. Mereka tergabung dalam kelompok jaringan teroris Al Qaidah.
5. Kota Oklahoma, 19 April 1995
Sebuah bom mobil meledak di luar kantor federasi Amerika dan membunuh 168 orang termasuk 19 anak-anak. Sekitar 220 gedung di sekitarnya ikut luluh lantak.
Amerika mencari siapa bertanggung jawab atas peristiwa ini. Akhirnya Timothy McVeigh dan Terry Nichols ditangkap. Mereka terbukti bersalah menaruh bom mobil lantaran bergabung dalam gerakan anti-pemerintah.
6. Lima kota diguncang ledakan pada 11 September 2011
Setelah peristiwa pembajakan pesawat komersial menabrakkan diri ke menara kembar World Trade Center, tak lama kemudian dua jet menghantam pusat intelijen Amerika Pentagon dan juga afiliasinya di Negara Bagian Pennsylvania.
Total korban dari berbagai peristiwa itu yakni 2.992 orang, termasuk para pembajak ikut tewas. Pemimpin Al Qaidah Osama Bin Ladin bertanggung jawab atas semua tindak terorisme ini.
7. Wilayah Little Rock, Negara Bagian Arkansas, 1 Juni 2009
Seorang mualaf bernama Abdulhakim Muhammad menembak seorang tentara dan menakuti lainnya dengan berondongan senapan di tempat perekrutan anggota angkatan bersenjata.
Pemuda warga Amerika asal Negara Bagian Tennessee ini mengaku ikut dalam jaringan Al Qaidah dan merencanakan penembakan itu sebagai bagian dari Jihad.
8. Ibu Kota Amsterdam, Belanda, 25 Desember 2009
Pada malam natal di Ibu Kota Amsterdam, Belanda, seorang berkebangsaan Nigeria bernama Umar Faruk Abdulmutallab ditangkap lantaran menyimpan bom di celana dalamnya. Dia hendak terbang ke Negara Bagian Detroit, Amerika.
Lelaki ini mengaku anggota jaringan Al Qaidah. Faruk akhirnya dikenal sebagai lelaki dengan celana dalam peledak.
9. Kota Jacksonville, Negara Bagian Florida, 10 Mei 2010
Sebuah pipa berisi bom meledak di dekat masjid setempat saat 60 muslim tengah salat berjamaah. Tidak ada satupun yang terluka serius.
Sentimen anti-Islam setelah peristiwa September Hitam memang cukup tinggi. Tidak ada satu pun mengaku bertanggung jawab atas kejadian ini.
10. Yaman, 29 Oktober 2010
Dua paket bom ditemukan di sebuah kargo pesawat dari Yaman menuju Amerika. Sebelum meledak bungkusan itu ditemukan masing-masing di tempat transit di Ibu Kota Dubai, Uni Emirat Arab, dan Inggris.
Paket tersebut disinyalir milik anggota jaringan teroris Al Qaidah. Namun hingga kini belum ada satu pun yang mengaku memiliki bungkusan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar