Sabtu, 19 Januari 2013

5 Langkah Tingkatkan Performa Motor Harian

Meningkatkan performa motor bebek 4-tak untuk aplikasi harian, tidaklah rumit. Kuncinya, maksimalkan peranti standar agar lebih bertenaga.

"Larinya bisa lebih cepat sekitar 10 km/jam dari sebelumnya," terang Sugeng Riyadi, mekanik Intan Motor, Rawamangun, Jakarta Timur.

Kelima langkah ubahan ini cukup membuat motor lebih responsif. Caranya, atur ulang setting katup, per kopling, karburator, sproket dan knalpot.

1. Katup (Valve)



Amati kerapatan celah katup. Paling baik, sesuai anjuran pabrik seperti di buku manual servis. Bila terlalu renggang, memperlama durasi bukaan katup isap maupun buang saat kompresi dan dekompresi. Efeknya, akselerasi motor lamban.

2. Per Kopling



Kampas kopling rapat, membuat tenaga hilang saat pindah gear. Untuk itu, ganti per kopling dengan yang lebih keras. Per RX-King dapat diaplikasi semua bebek, kecuali Shogun yang cukup dengan mengganjal empat bautpemegang kopling dengan ring setebal 0,2 mm - 0,5 mm.

3. Karburator



Setting optimal karburator, membuat campuran di ruang bakar lebih pas, tidak terlalu 'gemuk' atau 'kering' karena kurang bensin. Utamakan mengganti main-jet sesuai, seperti Jupiter Z dari ukuran standar 105 diganti 100 atau 97,5. Diikuti menaikkan jarum skep sebanyak satu sampai dua step.

4. Sproket (Gear)



Peranti ini ikut menyumbang pengaruh akselerasi motor. Agar laju lebih agresif, tukar sproket belakang dengan menaikkan satu atau dua mata dari ukuran standar. Misalnya, sprokett Honda Supra X sebanyak 37 mata diganti 38 atau 39 mata.

Gear depan tetap standar. Jika diganti lebih kecil, lari motor terlalu ringan. Dampaknya, 'nafas' persneling pendek dan saat rpm tinggi, motor seakan jalan di tempat. Sedangkan bila lebih besar, putaran bawah jadi lambat dan memaksa mesin bekerja keras.

5. Knalpot



Kunci akhir penentu laju motor. Lebih baik saluran gas buang standar diganti model tanpa sekat (free flow), tapi rancangannya harus akurat. Tidak boleh terlalu panjang. Diameter pipa lebih besar, namun minim lekukan.

Jika muffler knalpot terlalu panjang, membuat tenaganya hilang. Pasalnya, 'tendangan balik' ke ruang silinder melemah. Sedangkan bila pipa knalpot kekecilan, malah akan menghambat aliran gas buang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar