Ada begitu banyak hal yang bisa kita temukan saat berlibur ke suatu daerah. Entah itu keragaman kuliner ataupun destinasi wisatanya. Untuk menarik lebih banyak wisatawan, beberapa daerah sengaja menciptakan sebuah obyek wisata, yang tak lain adalah buatan manusia. Meski tentunya buatan alam lebih indah dari buatan manusia, beberapa obyek wisata ini tetap bisa menarik perhatian wisatawan dunia. Berikut adalah sepuluh destinasi indah yang diciptakan manusia.
1. Tulou
Fujian Tulou adalah sekumpulan rumah tanah yang dibangun antara abad ke-12 hingga ke-20, yang terletak di daerah pegunungan di tenggara Fujian, China.
Tulou, sebagaimana dilansir amusingplanet, dibangun sebagai pertahanan untuk menghadang para bandit bersenjata yang biasa datang ke wilayah selatan China dari abad ke-12 sampai abad ke-19. Orang-orang dari selatan Fujian kemudian membangun benteng-benteng di atas gunung sebagai pertahanan mereka. Satu per satu benteng didirikan dan akhirnya menjadi Fujian Tulou.
Struktur luar tulou dibentengi dengan tanah padat yang dicampur dengan batu, granit, bambu, kayu dan bahan-bahan lain yang tersedia untuk membentuk dinding hingga setebal 1,8 meter. Cabang pohon, potongan kayu dan bambu, juga sering diletakkan di dinding sebagai penguat tambahan. Pintu masuk tulou juga disokong oleh pintu kayu setebal 4-5 inci yang diperkuat dengan plat besi di bagian luarnya.
2. 'Kota biru' Maroko
Chefchaouen adalah sebuah kota kecil yang menawan di timur laut Maroko, dekat Laut Mediterania.
Kota yang dihuni sekitar 40.000 penduduk itu menjadi salah satu destinasi yang diburu banyak wisatawan dunia. Terletak di jantung pegunungan Rif, Maroko, Chefchaouen menawarkan keindahan kota kecil dengan latar belakang dramatis pegunungan. Yang semakin dipercantik dengan adanya jajaran rumah berwarna biru pucat.
Permukiman di Chefchaouen dicat biru oleh pengungsi Yahudi yang tinggal di sana pada tahun 1930-an. Keindahan kota yang sering disebut Kota Biru ini pun semakin diperkuat oleh warna rumah-rumah di Madinah yang bercat terang. Suasana santai yang ditunjukkan oleh kota ini juga membuat Chefchaouen nyaman untuk dikunjungi.
3. Kampong Phluk
Kampong Phluk adalah gugusan tiga desa yang dibangun di atas dataran banjir dari danau Tonle Sap, sekitar 16 km di sebelah tenggara Siem Reap, Kamboja.
Hutan mangrove yang tergenang itu dikelilingi daerah yang merupakan rumah bagi berbagai satwa liar, termasuk kera, kepiting, dan 3000 manusia. Rumah-rumah panggung di desa Kompong Phluk dibangun di atas tiang kayu setinggi antara enam sampai delapan meter.
Selama musim kemarau, ketika air danau menyurut, rumah-rumah di Kampong Phluk tampak menjulang setinggi 6 meter. Saat itu, kebanyakan penduduk desa memutuskan untuk pindah dari danau dan membangun rumah sementara. Lalu saat musim hujan tiba dan air mulai naik, warga kembali ke rumah permanen mereka di dataran banjir.
4. Hotel Prora
Hotel terbesar di dunia dengan 10.000 kamar tidur yang seluruhnya menghadap ke laut, dibangun di area seluas lebih dari tiga mil di sepanjang pantai di Pulau Ruegen, Jerman.
Sayangnya, 70 tahun sejak dibangun, tidak ada satu orang pun yang pernah tinggal di sana. Hotel Prora merupakan sebuah kompleks bangunan besar yang dibangun antara tahun 1936 dan 1939 oleh Nazi sebagai bagian dari program Kraft durch Freude (atau secara harfiah berarti Kekuatan melalui Sukacita).
Tujuan program tersebut adalah untuk memberikan kegiatan rekreasi bagi para pekerja Jerman dan menyebarkan propaganda Nazi. Penduduk setempat menamai Hotel Prora dengan sebutan Colossus karena struktur bangunannya yang monumental.
5. Dinding I Love You
Dinding ini dipenuhi coretan yang tak terhitung jumlahnya. Meski semua pesan di dinding itu ditulis dalam berbagai bahasa, maknanya tetap lah sama, yaitu aku cinta padamu.
Dinding "I love you" berdiri tepat di tengah taman Abbesses di Montmartre, Paris, dan memiliki luas sekitar 40 meter persegi. Di dinding itu, ungkapan "I love you" telah ditulis lebih dari seribu kali dalam lebih dari 300 bahasa yang berbeda.
Frederic Baron dan Claire Kito adalah dua seniman yang berada di balik berdirinya dinding cinta tersebut. Dinding itu dianggap sebagai tempat bertemunya para pecinta dan monumen abadi untuk pemujaan cinta yang kekal.
Semua ungkapan cinta yang ditulis dalam berbagai bahasa tersebut dikumpulkan sendiri oleh Frederic Baron dengan mengetuk ratusan pintu kedutaan besar. Ia pun kemudian meminta mereka untuk memberitahu ungkapan I Love You dalam bahasa berbeda.
6. LIME
Huvafen Hushi, resor mewah di Maladewa diketahui memiliki spa bawah laut pertama di dunia. Saat ini, spa bawah laut bernama LIME itu diketahui bisa memberikan perawatan Lose It, Tone It, terapi selulit, dan penghilang stres.
Bagi mereka yang tak suka berada di bawah laut, spa ni juga menyediakan ruang perawatan di atas laut. Ruangan spa bawah laut ini dibangun selama 12 bulan dan menggunakan bahan resin agar tak mengganggu ekosistem laut lepas di Maladewa.
Resin yang digunakan sebagai dinding memiliki ketebalan lima inci. Selain ramah lingkungan, resin juga terlihat lebih jelas dan bersih dibandingkan kaca laminating, seperti dilansir oleh ABC News (06/04).
7. Kolam garam suku Inka
Terletak 40 kilometer sebelah utara dari Cuzco di Peru, di sebuah lembah suci milik suku Inka, terdapat sebuah kota Maras yang terkenal dengan kolam garamnya yang telah digunakan sejak zaman Inka.
Ribuan kolam berbentuk persegi tersebut tersusun rapi di lereng bukit, kurang dari satu kilometer dari sebelah barat kota Maras. Kolam garam itu dibangun selama peradaban Chanapata antara tahun 200 dan 900 Masehi.
Air asin yang muncul dari mata air Qoripujio - dekat dengan kepala lembah - kemudian diarahkan ke sebuah jaringan yang sangat rumit dari saluran kecil yang dibangun sehingga air dapat mengalir turun ke beberapa ratus kolam kuno bertingkat.
8. Makam bawah air
Awalnya Neptunus Memorial Reef dikenal sebagai Atlantis Memorial Reef, yang merupakan makam bawah air. Terletak 3,25 km sebelah timur dari Key Biscayne di Miami, Florida, ini menjadi karang terbesar di dunia yang dibuat oleh manusia. Luasnya mencakup lebih dari 65.000 meter persegi di dasar laut, pada kedalaman 40 meter.
Di sini, Anda bisa menyimpan abu kremasi orang yang Anda cintai dalam bentuk cetakan. Seorang penyelam akan menempatkan abu yang telah dicetak dan mengamankannya di karang. Sebuah plakat tembaga dan perunggu kemudian dipasang di sebelah cetakan dan Anda juga dapat memberi gambar pada instalasi tersebut.
Proyek ini awalnya hanya dimaksudkan untuk membuat replika "Kota Hilang Atlantis", tetapi kemudian bergeser ke tujuan yang lebih menguntungkan dengan menjadikannya kuburan bawah air pertama di dunia dan taman memorial.
9. Rumah di tengah Sungai Drina
Rumah yang berada tepat di tengah Sungai Drina di Serbia ini telah menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia, setelah foto rumah itu diterbitkan dalam majalah National Geographic edisi bulan Agustus tahun lalu.
Rumah kecil itu berdiri di atas sebuah batu besar, yang terletak tepat di tengah Sungai Drina, dekat kota Bajina Basta, Serbia. Kota ini terletak di lembah Sungai Drina di tepi timur Tara National Park.
Sebagaimana dilansir amusingplanet, keindahan rumah itu berhasil diabadikan oleh seorang fotografer Hungaria, Irene Becker, pada bulan Agustus tahun lalu. Hasil jepretannya pun langsung menjadi meme di internet. Usut punya usut, ternyata rumah unik itu telah berdiri selama lebih dari 40 tahun di tengah sungai.
10. Pasar apung Amphawa Thailand
Pasar apung ini dinamakan Pasar Apung Amphawa yang berlokasi di Bangkok, distrik Thonburi, Thailand.Untuk mencapai destinasi indah ini, Anda dapat menempuhnya dari pusat kota Bangkok selama dua jam perjalanan darat. Pasar ini mengapung di atas kanal anak sungai Chao Pray dan hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu sore. Di sini, Anda bisa menemui beragam makanan khas Thailand, pernak-pernik, makanan laut, dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar