Pesawat Boeing 737-800 NG (Next Generation) Lion Air gagal mendarat dan jatuh di laut dekat Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Konon, pesawat ini adalah pesawat baru yang dilengkapi teknologi penerbangan canggih.
Boeing 737-800 NG dikenal andal, berbahan bakar efisien, dan kinerja mantap. Sehingga, pesawat ini dipilih oleh maskapai pesawat terkemuka di seluruh dunia, seperti Ryanair, Alaska Airlines, American Airlines, dan Garuda Indonesia.
Pesawat yang menampung 162-189 penumpang ini mampu terbang 260 mil laut (nm) atau 481,52 kilometer dan mengonsumsi tujuh persen bahan bakar lebih irit.
Bersama dengan model lain dari keluarga 737 Next-Generation, 737-800 memiliki perangkat navigasi (flight deck) modern yang menggunakan teknologi terbaru.
Pada varian ini, kokpit telah dilengkapi dengan HUD (Head Up Display) yang dipakai pilot. Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer atau pesawat tempur. Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik secara vertikal maupun horizontal.
HUD juga mampu mendeteksi jalur penerbangan secara real time bahkan memprediksi jalur yang berpotensi berbahaya, sehingga bisa menghindari benturan dengan permukaan.
Sementara itu, layar terdepan serta perangkat lunak manajemen penerbangan memungkinkan pesawat untuk terbang sesuai jalur penerbangannya melalui penggunaan Required Navigation Performance (RNP). Dengan teknologi ini, pesawat dapat terbang pada jalur terbang yang seharusnya.
Boeing 737-800 NG juga merupakan pesawat pertama yang bersertifikat pendaratan Ground Positioning System (GPS). Berbasis teknologi satelit, sistem ini membantu pilot untuk melakukan pendaratan lebih akurat.
Pada April 2009, Boeing 737-800 NG menggunakan mesin tambahan New CFM56-7BE. Dengan perubahan perangkat keras mesin ini meningkatkan aliran udara dan mesin berjalan pada suhu dingin. Ini menghasilkan penurunan satu persen dalam konsumsi bahan bakar.
Pesawat ini menggabungkan desain sayap teknologi canggih yang membantu meningkatkan kapasitas dan efisiensi bahan bakar. Desain sayapnya memberikan kecepatan jelajah ekonomis 0,789 Mach atau 530 mph. Sebagai perbandingan, untuk model 737 sebelumnya hanya memiliki kecepatan 0,745 Mach.
Terakhir, delapan kaki pesawat ini memiliki jangkauan dan performa take off yang lebih baik, yang diklaim mampu menurunkan emisi karbon hingga 3,5 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar